IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Simak Rekomendasi Saham Potensial Cuan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan meneruskan tren kenaikan pada perdagangan pasar, Selasa, 24 Desember 2024. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish.

“IHSG ditutup di atas garis MA-10 yang menandakan adanya potensi kenaikan

dalam jangka pendek,” ujar Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova dalam risetnya. 

Lonjakan akan terealisasi jika indeks mampu menembus titik resisten terdekat di level 7.040. Pergerakan penguatan akan melesat ke area 7.132.

Ilustrasi Investasi Jangka Panjang

Photo :

Sejalan dengan Ivan, Phintraco Sekuritas menilai IHSG masih berpeluang meneruskan tren kenaikan pada rentang 7.000-7.150. Phintraco Sekuritas mengamati sejumlah sentimen yang berpengaruh terhadap pergerakan indeks.

Dari domestik, data laporan peredaran uang atau M2 (money supply) meningkat 7 persen year on year (YoY) di November dibandingkan pada bulan Oktober sebesar 6,8 persen.

Hal ini mengindikasikan likuiditas di Indonesia masih mengalami peningkatan di tengah suku bunga tinggi.

Laporan ekonomi dari kawasan regional dan global relatif terbatas pada pekan ini. Investor masih akan mencerna melemahnya konsumsi di Amerika Serikat.

Kondisi tersebut dinilai mampu memicu kembalinya aliran modal asing masuk (capital inflow) ke Indonesia. Investor juga mengamati berbagai kebijakan fiskal yang akan diberlakukan pemerintahan baru di tahun 2025 serta stimulus yang akan diberikan.

Adapun titik support IHSG berada di level 6.875, 6.800 dan 6.738. Sedangkan titik resistennya di area 7.132, 7.216 dan 7.297.

Berdasarkan analisa tersebut Phintraco Sekuitas merekomendasikan sejumlah saham diantaranya:

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
  • PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
  • PT Astra Internasional Tbk (ASII)

Sementara itu, pilihan saham dari Analis Ivan Rosanova mencakup:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)