Waduh! Harga Bitcoin Anjlok Hingga di Bawah 95.000 Dolar AS, Kok Bisa?
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Harga Bitcoin kembali mengalami penurunan tajam setelah pengumuman kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) pada hari sebelumnya. Dalam 24 jam terakhir, nilai Bitcoin turun sebesar 5,05%, menyentuh angka USD 92.690,33 atau sekitar Rp1,5 miliar (kurs Rp16.225).
Melansir dari DigWatch, Jumat, 20 Desember 2024, penurunan ini terjadi menyusul pengumuman The Fed tentang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin. Meskipun kebijakan tersebut telah diantisipasi pasar, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell justru memicu sentimen negatif.
Powell mengungkapkan kemungkinan hanya dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025, lebih sedikit dari ekspektasi sebelumnya. Selain itu, proyeksi inflasi untuk 2025 juga direvisi naik menjadi 2,5%.
"Komentar Powell menciptakan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar bahwa kebijakan moneter akan tetap ketat," ungkap seorang analis pasar crypto. Alhasil, Bitcoin langsung kehilangan 4,6% nilainya setelah pengumuman tersebut, dari USD 101.300 menjadi di bawah USD 95.000 dalam waktu singkat.
Tidak hanya Bitcoin, aset crypto lain seperti Ether juga mengalami penurunan hingga 5,96%, jatuh ke angka USD3.600. Menurut pengamat, aksi jual besar-besaran ini menghapus posisi long dan short yang signifikan, sehingga mempersempit ruang gerak harga di pasar crypto.
"Pemulihan ke atas USD100.000 sebelum penutupan harian sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan pasar," tambahnya.
Terkait harga Bitcoin yang kini, Jumat, pukul 19.00 WIB berada di USD92.690,33, investor disarankan untuk memantau sentimen pasar dan kebijakan selanjutnya dari The Fed.