Kejar Target Swasembada Pangan, Kadin Sinergikan Stakeholder Kelautan dan Perikanan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Kadin Indonesia bersama para stakeholder terkait di bidang kelautan dan perikanan, menggelar sesi dialog bertajuk 'Peran Sektor Kelautan dan Perikanan dalam Mendukung Swasembada Pangan', di Menara Kadin Indonesia, Jakarta.
Sejumlah stakeholder yang ikut hadir dalam dialog tersebut antara lain yakni dari pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Komisi IV DPR RI, Bulog, TNI, hingga para pengurus Kadin Provinsi yang membidangi sektor tersebut.
Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia, Yugi Prayanto mengatakan, dialog ini merupakan upaya menyinergikan para stakeholder tersebut, guna mencapai target swasembada pangan sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Jadi kita mencoba menyinergikan antara KKP sebagai pembuat kebijakan, DPR sebagai yang meng-endorse semua policy makronya, dan kita dari Kadin bersama asosiasi mencoba menyinergikan program-program yang bisa tepat sasaran dan konkret di lapangan," kata Yugi di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Desember 2024.
Dia menjelaskan, pembahasan dialog hari ini antara lain adalah untuk mengetahui sejauh mana kondisi di lapangan pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia, dan apa kendala-kendala yang ada guna dicarikan solusinya.
Dengan pemaparan dan masukan dari pihak-pihak terkait seperti misalnya dari Komisi IV DPR, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP, TNI AL, Bulog, serta pelaku industri terkait lainnya, Yugi berharap gambaran permasalahan di sektor ini sudah bisa terlihat melalui dialog hari ini.
Sejumlah masalah yang dihadapi di lapangan pun diakuinya masih berkutat pada sejumlah kondisi. Misalnya seperti stagnannya tren perikanan tangkap, hingga perlunya meningkatkan budi daya di sektor perikanan lokal.
Bahkan, ada pula wacana yang mengusulkan agar ikan nantinya wajib dimasukkan ke dalam daftar menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), guna mencapai target sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Dan ke depan untuk swasembada pangan serta mengatasi stunting, maka ikan harus menjadi salah satu menu yang dimasukkan di dalam menu untuk program makan bergizi gratis," kata Yugi.
"Karena ikan lebih baik kandungan gizinya daripada ayam, dan tidak semua daerah kelebihan ikan. Kalau memang ada daerah yang lebih banyak ikannya dan tidak diserap, nah itu kita sosialisasikan supaya itu diberikan kepada masyarakat," ujarnya.