WE Finance Code Dorong Pengembangan Pelaku UMKM Perempuan
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Indonesia resmi menjadi negara kedua di dunia yang melaksanakan Women Entrepreneurs (WE) Finance Code. Program ini bertujuan menutup kesenjangan akses pembiayaan yang dialami perempuan pengusaha, khususnya di sektor UMKM.
Ini merupakan komitmen pemerintah yang sebelumnya disampaikan di World Bank Group - IMF Annual Meeting di Marrakesh, Maroko, Oktober 2023.
WE Finance Code ini didukung oleh Asian Development Bank (ADB) dan Islamic Development Bank (IsDB) untuk menciptakan standar pendukung usaha milik atau dipimpin perempuan. Program tersebut dirancang guna meningkatkan akses pembiayaan yang inklusif.
Untuk tahap awal implementasi ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh lembaga jasa keuangan dan asosiasi perempuan pengusaha. Penandatangan ini diikuti oleh sejumlah institusi seperti BCA, BTPN Syariah, BJB, Nobu Bank, Amartha, dan Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Adi Budiarso, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan, mengatakan pentingnya kontribusi perempuan dalam perekonomian nasional. "Partisipasi perempuan pengusaha yang memiliki atau memimpin UMKM terhadap perekonomian sangat signifikan dan berpotensi menjadi semakin besar dengan pemberian dukungan dan pendampingan yang tepat, salah satunya melalui WE Finance Code," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Rabu, 18 Desember 2024.
Lebih lanjut, Wendy Teleki, Head of Women Entrepreneurs Finance Initiative (WE-Fi), juga memberikan apresiasi atas inisiatif ini. "Indonesia merupakan salah satu pelopor dengan adanya peluncuran WE Finance Code ini yang diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan setelah penandatanganan komitmen," kata dia.
Salah satu pilar utama WE Finance Code adalah pengumpulan data terpilah berdasarkan gender atau sex-disaggregated data (SDD). Data ini dinilai penting untuk memantau perkembangan UMKM perempuan serta menjadi dasar kebijakan baru.
Amer Bukvic, Indonesia Country Director IsDB, menekankan pentingnya kolaborasi dalam program ini. "Ke depan, IsDB dan ADB akan terus bekerjasama untuk mendorong banyak lembaga lain menandatangani WE Finance Code, dan mengembangkan kapasitas perempuan pengusaha melalui dukungan teknis agar lebih banyak lagi dampak ekonomi yang diraih," ungkapnya.
Sementara itu, Siti Azizah, selaku Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM membeberkan, bahwa akses keuangan tetap menjadi tantangan UMKM Perempuan. "Komitmen pelaku usaha sektor keuangan terhadap WE Finance Code diharapkan dapat menciptakan pembiayaan yang lebih inklusif," ujarnya.