Bursa Asia Dibuka Bervariasi, Investor Masih Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Ilustrasi investasi properti di Singapura
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik bervariasi saat pembukaan pasar pada Selasa (17/12/2024). Fluktuasi mengikuti pergerakan indeks di Bursa Amerika Serikat (AS) karena para investor masih menantikan keputusan Federal Reserve AS (The Fed).

Keputusan The Fed menjadi perhatian utama para investor yang rencananya diumumkan pada 18 Desember 2024. CME Fedwatch memperkirakan potensi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 98,2 persen. 

Sikap investor global menjadi sentimen terhadap pergerakan indeks di kawasan Asia. Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,44 persen lebih tinggi pada awal sesi. 

Dikutip dari CNBC Internasional pada Senin (17/12/2024), dua indeks Jepang kompak menguat tipis. Nikkei 225 Jepang dan Topix masing-masing meningkat sebesar 0,34 persen dan 0,29 persen. 

Ilustrasi investasi/trading forex.

Photo :
  • Pixabay

Kospi Korea Selatan tergelincir 0,28 persen pada jam pertama perdagangan. Begitu juga dengan Kosdaq terkoreksi 0,2 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong menurun dari posisi terakhir saat penutupan kemarin, Senin (16/17/2024). Indeks anjlok dari level 19.795,49 menjadi 19.755. 

Indeks acuan AS melesat pada penutupan perdagangan. S&P 500 melesat 0,38 persen dan menutup pasar di level 6.074,08. 

Nasdaq Composite melaju ke rekor tertinggi terdorong reli di sektor teknologi. Indeks menguat 1,24 persen menjadi 20.173,89.

Sayangnya, Dow Jones Industrial Average merosot 110,58 poin atau 0,25 persen sehingga berakhir di level 43.717,48. Indeks yang terdiri dari 30 saham turun delapan hari berturut-turut sekaligus menandai penurunan terpanjang sejak 2018.

Saham Nvidia, emiten produsen chip kecerdasan buatan (AI), mengalami penurunan 1,7 persen. Penurunan menggenapkan jatuhnya saham milik James Hwang lebih dari 10 persen dari titik tertinggi sepanjang masa pada bulan November 2024.