4 Tahun Berdiri RB Rembang SIG Catat Transaksi UMKM Rp 4,62 Miliar
- Dokumentasi SIG.
Jakarta, VIVA – Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan, Program Rumah BUMN sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar, dan membina para pelaku UMKM, harus bisa dioptimalkan oleh para perusahaan pelat merah demi meningkatkan kualitas para UMKM binaannya tersebut.
Misalnya sebagaimana yang dilakukan melalui Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola oleh PT Semen Gresik, selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), yang terus berperan aktif mendukung perkembangan UMKM di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
"Sejak awal beroperasi pada 17 Agustus 2020 lalu, RB Rembang telah berhasil mendampingi 495 UMKM dan berkontribusi dalam penyerapan hingga 1.869 tenaga kerja lokal," kata Erick dalam keterangannya, Senin, 16 Desember 2024.
Program pendampingan yang difokuskan pada pengembangan produk, perluasan akses pasar, hingga pemanfaatan teknologi digital ini, diakui Erick telah memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan UMKM lokal khususnya di wilayah Rembang tersebut.
Terbukti dari selama 4 tahun berdiri, total transaksi yang tercatat di RB Rembang mencapai sebesar Rp 4,62 miliar. Hal itu menurutnya cukup menjadi bukti nyata dari komitmen RB Rembang, dalam menciptakan peluang ekonomi baru bagi kata UMKM binaannya itu.
"Sekaligus mendukung pengusaha lokal untuk berkembang, sehingga mampu menghasilkan dampak positif bagi perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja," ujar Erick.
Dia mengatakan, tantangan paling besar dalam membina UMKM adalah proses standardisasi. Karenanya, di sinilah peran kolaborasi BUMN dengan industri yang matang menjadi sangat dibutuhkan.
"Rumah BUMN memiliki peran untuk mengidentifikasi dan membantu mengembangkan produk -produk lokal terbaik, yang memiliki potensi pasar yang luas," ujarnya.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pihaknya sangat bangga terhadap pencapaian salah satu UMKM binaannya, yakni Mina Food Rembang, yang berhasil bangkit dari masa-masa sulit hingga mampu mengembangkan usahanya.
Di mana, Mina Food Rembang telah berhasil mengolah ikan barakuda, menjadi produk frozen food dengan merek Ayasea. Produk Mina Food Rembang itu pun pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016, dan cepat diterima oleh pasar lokal.
"Pencapaian ini menjadi bukti konsistensi SIG, yang terus memberikan pendampingan dan pembinaan secara komprehensif kepada pegiat UMKM melalui RB Rembang," ujarnya.