IHSG Jatuh ke Level 7.324 Tertekan Depresiasi Rupiah

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,93 persen atau 69,44 menjadi 7.324,78 pada akhir perdagangan Jumat, 13 Desember 2024. Anjloknya IHSG dipicu depresisasi nilai tukar rupiah.

Phintraci Sekurita melaporkan nilai tukar Rupiah terdepresiasi 0,44 persen menjadi Rp15,990 per dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan, Rupiah sempat menyentuh Rp 16.000 per dolar AS.

"Hal ini sebagai akibat dari Bank Sentral Swiss yang memangkas suku bunga acuannya pada pekan ini sehingga memicu aliran modal masuk asing ke AS sekaligus membuat penguatan dolar," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya yang dikutip pada Jumat, 13 Desember 2024.

Pergerakan IHGS pada sesi kedua berada dalam rentang area 7.324-7.399. Nilai transaksi membukukan sebesar Rp 11,98 triliun.

Seluruh sektor saham berada di zona merah. Sektor saham material dasar melemah 1,64 persen, sektor transportasi susut 1,29 persen dan sektor keuangan terkoreksi 0,96 persen.

Emiten saham yang paling banyak diminati dengan volume terbesar adalah saham BBNI, MBMA dan MEDC. Sedangkan, emiten yang membukukan nilai traksi tertinggi meliputi saham ISAT, ICBP dan ADRO.

Tiga saham tersebut juga menjadi top gainers dengan rincian berikut.

PT Indosat Tbk (ISAT)

Saham ISAT menguat sebesar 4,37 persen atau 110 poin. Lonjakan membawa saham ISAT ditutup pada level 2.630.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Indofood

Photo :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Saham ICBP melambung 2,16 persen atau 250 poin sehingga emiten menebus level 11.850.

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)

Saham ADRO melesat 1,98 persen atau 50 poin. Saham menutup perdagangan di level 2.580.