Mengapa Kelas Menengah Terjebak dalam Middle Income Trap dan Bagaimana Cara Keluar?

Ilustrasi Income
Sumber :
  • Dokumentasi HaloMoney

VIVA – Middle income trap atau perangkap pendapatan menengah adalah fenomena ekonomi yang terjadi ketika suatu negara atau individu berada pada tingkat pendapatan menengah namun kesulitan untuk meningkat ke tingkat pendapatan yang lebih tinggi.

Hal ini bukan hanya terjadi pada negara berkembang, tetapi juga pada individu yang berada di kelas menengah. Penyebabnya sangat kompleks, namun ada beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap terjebaknya kelas menengah dalam posisi ekonomi ini. Artikel ini akan membahas penyebab utama middle income trap dan solusi yang dapat diambil untuk menghindarinya.

1. Ketergantungan pada Industri Berbasis Tenaga Kerja Rendah

Ketergantungan pada industri berbasis tenaga kerja rendah, seperti manufaktur dan agrikultur, menjadi penyebab utama middle income trap. Negara atau individu yang hanya mengandalkan sektor ini cenderung kesulitan berkembang ke sektor yang lebih bernilai tinggi, seperti teknologi atau sektor jasa yang kompleks.

Tanpa adanya diversifikasi ekonomi, mereka akan terjebak dalam tingkat pendapatan menengah yang stagnan. Oleh karena itu, penting untuk mendorong peralihan ke industri yang lebih produktif dan inovatif. Diversifikasi ini akan membantu membuka peluang ekonomi yang lebih besar.

2. Keterbatasan dalam Pengembangan Keterampilan dan Pendidikan

Banyak individu dalam kelas menengah yang terjebak dalam middle income trap karena keterbatasan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dalam dunia yang semakin terdorong oleh teknologi, keterampilan menjadi kunci untuk bergerak maju.

Tanpa peningkatan keterampilan, individu akan kesulitan untuk bersaing dengan pekerja yang lebih terdidik dan terampil. Untuk itu, penting untuk berinvestasi dalam pendidikan berkelanjutan yang dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja. Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama dalam menyediakan pelatihan dan akses pendidikan.

3. Kesenjangan Keterampilan yang Terjadi dalam Masyarakat

Salah satu penghalang besar dalam menghindari middle income trap adalah kesenjangan keterampilan yang terjadi di masyarakat. Ketika sebagian besar populasi memiliki keterampilan yang terbatas, maka hanya sebagian kecil individu yang bisa maju ke sektor ekonomi yang lebih tinggi.

Kesenjangan ini semakin memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi, sehingga sulit untuk menciptakan kelas menengah yang lebih berkembang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengurangi kesenjangan ini dengan meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas. Pemerintah juga dapat mendorong sektor swasta untuk berinvestasi dalam pengembangan keterampilan masyarakat.

4. Keterbatasan Akses terhadap Modal dan Pembiayaan

Tanpa akses yang memadai terhadap modal dan pembiayaan, usaha kecil dan individu dalam kelas menengah akan kesulitan untuk berkembang. Terlebih lagi, sistem keuangan di banyak negara berkembang sering kali tidak mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

Keterbatasan pembiayaan ini menghalangi mereka untuk memperluas usaha atau memulai bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada lembaga keuangan untuk lebih mendukung sektor usaha kecil dengan pembiayaan yang terjangkau.

5. Kebijakan Pemerintah yang Tidak Mendukung

Banyak negara yang terjebak dalam middle income trap disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Tanpa kebijakan yang mendorong perubahan struktural dan transformasi ekonomi, kelas menengah akan kesulitan untuk maju.

Pemerintah yang mengabaikan sektor-sektor inovasi dan teknologi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi yang dapat menguntungkan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk merancang kebijakan yang mendorong sektor-sektor bernilai tinggi dan berbasis teknologi. Insentif pajak untuk sektor inovasi dapat menjadi langkah awal yang baik.

6. Tantangan Globalisasi dan Perdagangan Internasional

Globalisasi dan perdagangan internasional dapat menjadi tantangan besar bagi negara dengan kelas menengah yang tidak cukup kompetitif. Negara-negara dengan industri yang kurang produktif akan kesulitan bersaing di pasar global.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan asing dapat mendominasi pasar lokal, menghambat pertumbuhan ekonomi domestik. Untuk menghindari hal ini, pemerintah perlu mendorong sektor-sektor yang lebih kompetitif dan inovatif. Hal ini termasuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal untuk meningkatkan kualitas produk yang dapat bersaing di pasar global.

10. Ketergantungan pada Konsumsi dan Bukan Produksi

Ketergantungan yang berlebihan pada konsumsi tanpa diimbangi dengan peningkatan kemampuan produksi atau investasi dapat menyebabkan terjebaknya kelas menengah dalam middle income trap. Konsumsi yang tinggi tanpa adanya tabungan atau investasi akan menghalangi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Oleh karena itu, penting untuk mendorong budaya menabung dan berinvestasi di kalangan masyarakat. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada individu yang berinvestasi dalam instrumen keuangan jangka panjang. Ini akan membantu meningkatkan daya beli dan menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Middle income trap adalah tantangan besar yang dihadapi oleh banyak negara dan individu, terutama yang berada di kelas menengah. Penyebab utama dari perangkap ini melibatkan berbagai faktor seperti keterbatasan dalam keterampilan, ketergantungan pada sektor-sektor yang kurang bernilai tinggi, serta kebijakan yang tidak mendukung inovasi.

Namun, dengan upaya yang tepat, baik dari sektor pemerintah maupun individu, perangkap ini bisa dihindari. Melalui investasi dalam pendidikan, pengembangan teknologi, dan kebijakan yang mendukung, kelas menengah dapat berkembang dan keluar dari perangkap pendapatan menengah untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.