Dukung Program Reboisasi Prabowo, Komisi IV DPR Bakal Sidak Perusahaan Nakal
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi NasDem, Rajiv mengatakan Komisi IV DPR akan melakukan pengecekan langsung ke perusahaan tambang pengguna izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH), dari Kementerian Kehutanan yang tidak melaksanakan kewajibannya untuk rehabilitasi lahan yang rusak akibat kegiatan usaha mereka.
Karena menurut dia, masih ada perusahaan nakal yang tidak melakukan rehabilitasi lahan terutama di wilayah daerah aliran sungai (DAS).
"Kita ingin mendorong Komisi IV DPR RI untuk turun langsung cek ke lapangan perusahaan tambang yang nakal," kata Rajiv kepada wartawan Rabu, 11 Desember 2024.
Menurut dia, inspeksi mendadak atau sidak itu akan dilakukan setelah Anggota DPR RI melakukan masa sidang ke-2 Tahun 2024.
"Untuk perusahaan yang disidak, tentunya random nanti," ujar Anggota Fraksi Partai NasDem ini.
Rajiv yang merupakan Anggota DPR dari Dapil Jawa Barat II meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini menegaskan, bahwa kegiatan sidak ini untuk mendukung program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang akan melakukan reboisasi 12,7 juta hektare hutan di Indonesia karena mengalami kerusakan.
"Kita mau memastikan ucapan program Presiden Prabowo dilaksanakan oleh Kementerian kepada perusahaan-perusahaan tambang. Jangan barangnya sudah diambil, tapi tidak direboisasi. Jadi, kita ingin memastikan program Pak Presiden Prabowo tentang reboisasi benar terlaksana," jelas dia.
Sebelumnya, Rajiv juga sudah memberikan tantangan kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk menindak perusahaan tambang yang nakal dan berani mencabut IPPKH perusahaan tambang yang beroperasi di daerah tambang yang tidak melakukan rehabilitasi lahan.
"Saya mau tanya komitmen Pak Menteri Kehutanan, berani tidak mencabut IPPKH perusahaan tambang yang tidak menjalankan reboisasi yang sudah diperintahkan Kementerian kehutanan," kata Rajiv saat rapat kerja dengan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni di Gedung DPR RI, Senayan pada tanggal 20 November 2024.
Menurut dia, Langkah itu untuk mendukung rencana Presiden Prabowo yang akan mereboisasi 12,7 juta hektare hutan di Indonesia karena mengalami kerusakan. Akan tetapi, Rajiv pun memberikan catatan terkait implementasi program tersebut.
"Kami mengingatkan agar program reboisasi 12,7 juta hektar nantinya harus terarah dan memiliki skala prioritas agar tepat sasaran," katanya.
Diketahui, Ketua Delegasi Indonesia di COP 29, Hashim S. Djojohadikusumo mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan reboisasi besar-besaran. Bahkan, ia menyebut ada target 12 juta hektare lebih lahan hutan yang akan dihijaukan kembali di Indonesia. Karena, kata dia, banyak sekali kawasan hutan yang terdegradasi fungsinya.
"Kami ada program reboisasi atau reforestasi yang masif, kurang lebih 12 juta hektare lebih. Ini untuk menanam kembali hutan-hutan yang rusak, rusak parah, dan ini juga untuk kita memenuhi kewajiban kita untuk bumi yang ramah lingkungan," kata Hashim saat hadiri National Message ajang COP 29 di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan pada Selasa, 12 November 2024.
Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan Hidup ini mengatakan, hutan di Indonesia akan direvitalisasi dan dihijaukan kembali salah satunya untuk meningkatkan produksi pangan di seluruh nusantara. "Kami akan merevitalisasi lahan yang terdegradasi salah satunya untuk meningkatkan produksi pangan," jelas Ketua Dewan Penasihat KADIN Indonesia ini.