Anindya Bakrie Ajak Pelaku Industri Besar hingga Kecil Sinergi Demi Bangkitkan Sektor Manufaktur RI

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, saat memberikan sambutan di acara 'Link & Match: Temu Bisnis dan Workshop IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar', di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menekankan, salah satu industri yang dapat membantu pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah industri manufaktur di Tanah Air. Hal itu diutarakannya saat memberikan sambutan di acara 'Link & Match: Temu Bisnis dan Workshop IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar, di Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Oleh karena itu, ia pun mengajak para pelaku industri dari industri besar hingga industri kecil menengah (IKM), untuk bersinergi membangkitkan kembali industri manufaktur nasional yang kuat, relevan, dan berkelanjutan.

"Jadi industrialisasi itu sangat penting dan dibutuhkan di Indonesia lebih banyak lagi, supaya perekonomian kita bisa tumbuh lebih baik ke depannya," kata Anindya, Selasa, 10 Desember 2024.

Ilustrasi industri manufaktur.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Dia pun mengapresiasi Kementerian Perindustrian yang telah menggelar acara Link & Match tersebut. Karena menurutnya, acara-acara seperti ini sangat penting guna memacu industri manufaktur khususnya sektor otomotif.

"Karena acara seperti ini sangat relevan dengan apa yang dicita-citakan Kadin, dimana industri dan perdagangan harus jalan beriringan demi mendorong perekonomian nasional," ujarnya.

Anindya mengatakan bahwa industri otomotif identik dengan industri besar, karena keduanya bisa saling melengkapi dan bersinergi membangun rantai nilai (value chain) yang kuat. Sebagai contoh, pabrikan otomotif besar tentunya tetap memerlukan pasokan komponen yang diproduksi pelaku IKM.

"Karena sebenarnya program-program link and match seperti ini bisa menjadikan IKM naik kelas," kata Anindya.

Meski demikian, Anindya menegaskan bahwa industrialisasi harus ditopang sektor perdagangan yang mumpuni. Karenanya, Anindya pun memastikan bahwa Kadin Indonesia akan mendukung langkah-langkah pemerintah dan dunia usaha, untuk menumbuhkan pasar otomotif domestik di tengah ketidakpastian perekonomian global.

"Teknologi berjalan sangat cepat, dan tidak mungkin semua orang bisa mengikuti. Apalagi sekarang sudah zaman artificial intelligence (AI). Tapi dengan link and match seperti ini, kita tidak akan pernah ketinggalan dari sisi kemajuan teknologi," ujarnya.