Rebranding Pinjol Jadi Pindar: Apakah Ini Trik Baru yang Menyesatkan?

Ilustrasi Pinjol
Sumber :
  • freepik.com/freepik

VIVA – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) baru saja memperkenalkan istilah baru untuk menggantikan sebutan pinjaman online atau yang dikenal sebagai pinjol. Istilah tersebut adalah Pindar, singkatan dari Pinjaman Daring. Langkah ini dilakukan untuk memisahkan citra layanan pinjaman legal yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari pinjol ilegal yang kerap menimbulkan keresahan di masyarakat.  

Ketua Umum AFPI, Entjik S Djafar, menyatakan bahwa penggantian istilah ini bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif yang melekat pada istilah pinjol. Ia berharap, dengan penggunaan istilah baru ini, masyarakat dapat lebih memahami perbedaan antara pinjaman online legal dan ilegal.  

Kenapa Istilah Pinjol Diganti?  

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah pinjol sering dikaitkan dengan praktik-praktik ilegal yang merugikan masyarakat. Banyak kasus intimidasi, suku bunga tinggi, dan penipuan yang dilakukan oleh penyedia pinjaman ilegal. Hal ini membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap layanan pinjaman online, bahkan kepada yang sudah legal.  

Menurut Entjik, perubahan istilah ini diharapkan bisa menjadi titik awal edukasi yang lebih luas kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat membedakan layanan Pindar yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK dengan layanan pinjol ilegal.  

AFPI juga telah melakukan survei untuk mendukung perubahan ini. Survei tersebut melibatkan ribuan masyarakat, menghasilkan sekitar 3.972 nama atau istilah yang dipertimbangkan sebelum akhirnya memilih istilah Pindar.  

Tujuan Penggantian Istilah  

Penggantian istilah dari pinjol menjadi Pindar ini memiliki beberapa tujuan utama:  

  1. Menghilangkan Stigma Negatif

Istilah pinjol sudah lama diasosiasikan dengan praktik-praktik tidak etis, seperti bunga mencekik, intimidasi, hingga penyalahgunaan data pribadi. Dengan istilah baru, AFPI berharap masyarakat lebih percaya terhadap layanan pinjaman daring yang legal dan berizin.  

  1. Edukasi kepada Masyarakat

Entjik menegaskan bahwa AFPI ingin lebih fokus pada edukasi kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, banyak pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat dari layanan Pindar ini.  

  1. Membantu UMKM dan Ultra Mikro  

AFPI menargetkan bahwa Pindar bisa menjadi solusi keuangan bagi UMKM dan usaha ultra mikro. Dengan layanan yang terpercaya dan terjamin keamanannya, Pindar diharapkan dapat membantu pelaku usaha kecil mendapatkan akses pendanaan yang mudah.  

  1. Mengurangi Kasus Pinjol Ilegal  

Perubahan ini diharapkan mampu menekan angka kasus penipuan dari pinjol ilegal. Dengan masyarakat yang lebih paham, peluang mereka terjebak dalam layanan ilegal pun semakin kecil.  

Perbedaan Antara Pinjol dan Pindar

Meskipun sama-sama berbasis daring, ada perbedaan signifikan antara layanan pinjaman online ilegal (pinjol) dan Pindar (Pinjaman Daring).

  • Pinjol ilegal umumnya beroperasi tanpa izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sedangkan Pindar terdaftar dan diawasi oleh OJK.
  • Dari segi transparansi, pinjol ilegal sering kali tidak jelas dalam menginformasikan biaya dan bunga, sementara Pindar memastikan semua rincian sesuai regulasi yang berlaku.
  • Keamanan data juga menjadi perhatian utama, di mana pinjol ilegal rentan terhadap penyalahgunaan data pribadi, sedangkan Pindar memberikan jaminan keamanan terhadap informasi penggunanya.
  • Selain itu, bunga pinjaman pada pinjol ilegal sering kali tidak masuk akal, berbeda dengan Pindar yang menetapkan bunga sesuai aturan OJK.

Dengan memahami perbedaan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih selektif dan bijak dalam memilih layanan pinjaman online.

Langkah AFPI dalam Mengatasi Pinjol Ilegal  

AFPI bersama OJK terus memperkuat regulasi untuk memberantas pinjol ilegal. Beberapa langkah yang dilakukan adalah:  

  1. Kampanye Edukasi

Melalui berbagai platform, AFPI melakukan kampanye edukasi kepada masyarakat tentang cara membedakan layanan pinjaman online yang legal dan ilegal.  

  1. Kerja Sama dengan Pemerintah dan Pihak Terkait  

AFPI bekerja sama dengan pemerintah, pihak kepolisian, dan lembaga terkait untuk menindak tegas penyedia pinjol ilegal.  

  1. Peningkatan Layanan Legal  

Industri fintech terus berupaya meningkatkan kualitas layanan mereka, termasuk memastikan proses pengajuan yang mudah, bunga kompetitif, dan perlindungan data konsumen.  

Manfaat Pindar bagi Masyarakat

Seiring dengan penggantian istilah ini, Pindar diharapkan dapat memberikan manfaat nyata, khususnya bagi kelompok UMKM dan masyarakat yang membutuhkan akses finansial cepat. Beberapa manfaat yang ditawarkan oleh Pindar antara lain:  

  • Akses Pendanaan yang Mudah: Pelaku usaha kecil dapat mengakses dana dengan proses yang lebih sederhana dibandingkan dengan perbankan tradisional.  
  • Bunga Kompetitif: Layanan Pindar yang legal menawarkan suku bunga sesuai regulasi OJK, sehingga lebih ringan bagi peminjam.  
  • Perlindungan Hukum: Dengan diawasi OJK, konsumen memiliki perlindungan lebih jika terjadi masalah dalam proses pinjaman.  

Tantangan dalam Implementasi Istilah Pindar  

Meskipun perubahan istilah ini memiliki tujuan yang baik, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:  

  1. Kesadaran Masyarakat

Tidak semua masyarakat langsung memahami atau menerima perubahan istilah ini. Dibutuhkan waktu dan usaha edukasi yang konsisten agar istilah Pindar dikenal luas.  

  1. Masih Maraknya Pinjol Ilegal  

Meskipun istilah baru diperkenalkan, pinjol ilegal masih menjadi ancaman nyata. Banyak masyarakat yang masih tergoda oleh proses yang cepat meskipun risikonya tinggi.  

  1. Persepsi Negatif yang Masih Melekat  

Mengubah persepsi masyarakat terhadap layanan pinjaman daring legal adalah tantangan besar. AFPI dan OJK harus bekerja keras untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.  


Pergantian istilah dari pinjol menjadi Pindar adalah langkah strategis yang diambil oleh AFPI untuk memisahkan layanan pinjaman daring legal dari stigma negatif. Dengan istilah baru ini, masyarakat diharapkan lebih sadar dan teredukasi tentang pentingnya memilih layanan yang diawasi oleh OJK.  

Namun, keberhasilan langkah ini bergantung pada kolaborasi berbagai pihak, termasuk industri, pemerintah, dan masyarakat itu sendiri. Kampanye edukasi yang konsisten menjadi kunci agar Pindar benar-benar menjadi solusi finansial yang aman dan terpercaya di Indonesia.