Strategi Bank of Korea Redam Gejolak Pasar Buntut Pencabutan Darurat Militer

Bank of Korea (BOK)
Sumber :
  • Nikkei Asia

Jakarta, VIVA - Bank of Korea (BOK) akan meningkatkan likuiditas jangka pendek. Strategi fiskal diambil guna menstabilkan gejolak pasar valuta asing (valas) setelah Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, cabut darurat militer pada Rabu (4/12/2024) malam.

BOK mengumumkan akan menyuntikkan dana ke pasar sebagai pinjaman khusus, jika memang diperlukan. Implementasi likuiditas akan diberikan kelonggaran dengan kebutuhan yang berbeda-beda di setiap pasar. 

Keputusan diambil setelah bank sentral Korsel menggelar rapat darurat dewan di hari yang sama pukul 9 pagi waktu setempat. Sebelumnya, BOK mengambil tindakan yang mengejutkan pasar lantaran memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps). 

"Kami akan menyediakan likuiditas yang cukup untuk jangka waktu terbatas sampai pasar keuangan dan valuta asing stabil,” ujar perwakilan bank sentral yang dikutip pada Kamis (5/12/2024).

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol

Photo :
  • Im Hun-jung/Yonhap via AP

Analis Citi memuji sikap proaktif pemerintah yang sigap dalam mengatasi kekacauan politik di negeri gingseng. Alhasil, dampak negatif yang ditimbulkan hanya berlangsung dalam waktu singkat. 

"Ketidakpastian pada lingkungan politik dan ekonomi bisa segera diatasi berkat respons kebijakan yang proaktif,” tulis Analis Citi dalam sebuah catatan.

Kantor berita lokal melaporkan Menteri Keuangan Korsel, Choi Sang-mok, mengalokasikan 10 triliun won setara $7,07 miliar. Selain menenangkan valas, dana tersebut ditujukan untuk menstabilkan kondisi pasar saham yang dapat dicairkan kapan saja.

Presiden Yoon mengumumkan darurat militer dan mengerahkan tentara ke tempat vital negara pada Selasa (3/12/2024) malam. Dalam hitungan enam jam, Majelis Nasional melakukan 'rapat istimewa' yang sepakat mendesak Presiden Yoon membatalkan status darurat militer.

Presiden Korsel akhirnya mencabut status darurat militer. Diikuti dengan menarik mundur semua armada militer.  

Saham Korea Selatan mengalami fluktuasi yang signifikan di Wall Street bersamaan kekacauan politik tersebut. Saham iShares MSCI South Korea ETF (EWY)  anjlok hingga 7 persen sekaligus mencapai level terendah dalam 52 minggu sebelum akhirnya ditutup 1,6 persen lebih rendah.