Harga Beras Deflasi 0,45 Persen di November 2024

Ilustrasi harga beras
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras mengalami deflasi sebesar 0,45 persen pada November 2024 dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen. 

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, penurunan harga beras dikarenakan melimpahnya stok gabah di sejumlah wilayah produksi padi. 

"Hampir di sebagian besar wilayah sentral produksi padi ini mengalami penurunan harga di bulan November," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin, 2 Desember 2025.

Amalia menuturkan, penurunan harga gabah kering giling paling signifikan terjadi di Bali dan Jambi. 

"Untuk Bali terjadi karena adanya peningkatan stok, karena memang terjadi panen di Tabanan. Sementara untuk Jambi ini terlihat banyaknya stok gabah di penggilingan," jelasnya.

Stok beras di Gudang Bulog Semarang. (ilustrasi)

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Selain itu, melimpahnya stok gabah juga mempengaruhi harga beras di tingkat penggilingan. Penurunan harga ini tidak hanya terjadi pada beras kualitas medium, tetapi juga pada beras kualitas premium.

“Dengan turunnya harga gabah di tingkat petani dan banyaknya stok beras di penggilingan, ini tentunya yang memicu turunnya harga beras di penggilingan," imbuhnya.