Jembatani Industri dan Digitalisasi, Kemenperin Dorong Startup Genjot Inovasi

Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita
Sumber :
  • Kemenperin

Jakarta, VIVA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong para pelaku industri startup agar terus menggenjot inovasi melalui karya-karyanya, guna mendukung sektor digital di Tanah Air di masa depan.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita, mengapresiasi para pelaku startup yang mendapatkan penghargaan Startup4Industry 2024.

Startup4Industry adalah program pembinaan startup berbasis teknologi yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian, dengan tujuan untuk menjembatani permasalahan industri dengan solusi dari startup.

"Melalui berbagai inovasi dan karya yang diwujudkan, saya sangat optimis dengan masa depan Indonesia," kata Reni dalam keterangannya, Jumat, 29 November 2024.

Ilustrasi startup.

Photo :
  • Rentoday

Dia menambahkan, melalui berbagai karya startup serta kolaborasi antarsektor ekonomi yang kuat di Tanah Air saat ini, Indonesia dipastikan akan bisa melihat bermacam jawaban atas berbagai tantangan di sejumlah sektor.

"Misalnya seperti dalam hal ketahanan pangan, teknologi, sustainability,dan juga lapangan pekerjaan yang inklusif untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Reni.

Dia menyampaikan, Startup4Industry tahun 2024 yang mengusung tema 'Inspiring Industry Transformation', merupakan penghargaan bagi para startup yang solusi teknologinya berhasil mencapai key performance indicators (KPI) yang ditargetkan.

"Sekaligus juga memberikan dampak terbaik kepada IKM, selama 3 bulan masa proyek implementasi dilaksanakan," ujarnya.

Sebagai informasi, sebanyak tiga startup berhasil mencuri perhatian dalam Startup4Industry 2024, berkat inovasi teknologi yang berdampak signifikan bagi industri di Indonesia.

PT Biotech Cipta Kreasi berhasil mengembangkan pakan ikan lele berbasis bioteknologi, yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Kemudian Folks Automation menawarkan solusi otomasi industri yang terjangkau bagi UMKM, dan Yotta Aksara Energi berhasil menciptakan microcontroller buatan Indonesia, yang mampu menekan biaya produksi hingga 50 persen.