Bukan Cuma Gaji, Ternyata Ini 6 Alasan Gen Z Gampang Resign dari Tempat Kerja

Ilustrasi Gen Z yang Menerapkan Quiet Quitting
Sumber :
  • Pexels.com

Jakarta, VIVA – Generasi Z atau yang sering disebut Gen Z dikenal memiliki stereotip tertentu di dunia kerja. Mereka disebut-sebut tidak segan untuk pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain jika merasa tidak puas. 

Fenomena "job-hopping" ini kerap dikaitkan dengan Gen Z. Kenapa? Melansir dari NewsWeek, beberapa survei mengungkapkan bahwa alasan utama Gen Z mudah resign bukan hanya soal gaji

Meskipun upah tetap menjadi faktor penting, generasi Z rupanya memiliki ekspektasi lebih dari sekadar gaji. Mereka, mengutamakan aspek-aspek seperti nilai-nilai perusahaan, fleksibilitas kerja, hingga peluang mereka untuk berkembang.

Alasan Gen Z Gampang Resign

Ilustrasi Sedang Bekerja

Photo :
  • freepik.com/tirachardz

Berikut beberapa alasan mengapa Gen Z sering resign dari tempat kerjanya.

1. Mencari Kompensasi Lebih Baik

Bagi Gen Z, gaji tetap menjadi alasan besar untuk pindah kerja. Data menunjukkan bahwa 30 persen pekerja Gen Z di Inggris, menyebut gaji sebagai alasan utama mereka resign.

2. Mengejar Pekerjaan yang Bermakna

Gen Z cenderung ingin memiliki pekerjaan yang memberikan dampak positif dan selaras dengan nilai pribadi mereka. Alhasil, mereka menghindari pekerjaan yang terasa "hampa" atau tidak memuaskan mereka secara emosional.

Ilustrasi: Generasi Z memasuki dunia kerja

Photo :
  • Freepik.com//@prostooleh

3. Fleksibilitas dalam Lingkungan Kerja

Fleksibilitas, termasuk opsi kerja jarak jauh atau WFH (work from home) dan WFA (work from anywhere) menjadi prioritas bagi Gen Z. Mereka ingin kebebasan dalam menentukan cara dan waktu kerja agar dapat menjaga keseimbangan hidup, atau istilahnya, work life balance.

4. Peluang Pengembangan Karier

Gen Z memiliki ambisi tinggi untuk terus berkembang. Jika mereka merasa kariernya stagnan, mereka tidak akan ragu mencari tempat baru yang menawarkan peluang lebih baik.

5. Mengutamakan Work-Life Balance

Seperti disebutkan tadi, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah hal yang tidak bisa ditawar. Sebagian Gen Z rela meninggalkan pekerjaan yang menyebabkan mereka burnout.

6. Produktivitas dan Jam Kerja Fleksibel

Jam kerja 9-to-5 tidak selalu cocok bagi Gen Z. Mereka merasa lebih produktif saat memiliki fleksibilitas untuk menentukan jadwal kerja sendiri.

Itulah alasan mengapa Gen Z sering dianggap generasi yang cepat berpindah-pindah pekerjaan. Bagaimana menurut Anda?