Energi Mega Persada Jajaki Akuisisi Blok Migas Baru pada 2025

Ilustrasi wilayah kerja migas yang dikelola Energi Mega Persada Tbk.
Sumber :
  • EMP.id

Jakarta, VIVA – PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah melakukan penjajakan untuk mengakuisisi blok minyak dan gas (migas) baru. Akuisisi ini diharapkan rampung pada 2025.

"Untuk tahun depan, kami harapkan ada sebagian dari target-target akuisisi bisa terealisasi, saat ini masih dalam tahap penjajakan," ujar Wakil Direktur Utama EMP, Edoardus Ardianto dalam konferensi pers Jumat, 22 November 2024.

Edoardus menuturkan, perseroaan pun belum memiliki rencana untuk melakukan right issue ataupun placement terkait rencana akuisisi-akuisisi mendatang.

"Perseroan juga belum memiliki rencana untuk melakukan right issue ataupun placement sehubungan dengan rencana akuisisi-akuisisi yang akan datang," katanya.

Direktur Energi Mega Persada, Edoardus A. Windoe.

Photo :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

Sementara itu, Investor Relations Advisor Energi Mega Persada Herwin W Hidayat menyebut, dalam lima tahun terakhir perseroan telah agresif dalam mengakuisisi aset minyak dan gas baru, serta menambah kepemilikan dari aset-aset kami yang sudah ada. 

"Sebagai contoh kami mengakuisisi tiga aset minyak dan gas yang sudah berproduksi," jelasnya.

Adapun pada 2024 EMP sudah mengakuisisi beberapa blok. Pertama adalah blok Siak Riau, Sumatera, yang mana blok ini sudah berproduksi. Kedua blok Kampar, Sumatera dan sudah berproduksi.

Proyek Energi Mega Persada.

Photo :
  • energi-mp.com

"Produksi minyak Siak dan Kampar secara kombinasi adalah sekitar 2.500 barel minyak per harinya. Jadi cukup signifikan mengingat produksi minyak total perusahaan saat ini adalah di level sekitar 8.000 barel minyak per harI," jelasnya.

Sedangkan ketiga mengakuisisi tambahan 51 persen kepemilikan di blok Sengkang, di Sulawesi. Dengan akuisisi tambahan itu, maka kepemilikan aset EMP menjadi 100 persen.

"Produksi Sengkang saat ini adalah sekitar 40 juta kaki kubik gas per hari, yang mana ini sekitar 20 persen dari total produksi gas perusahaan yang saat ini di level 230 juta kaki kubik gas per hari," imbuhnya.