Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan pasar akhir pekan, Jumat, 22 November 2024. Data inflasi Jepang yang melampaui prediksi pasar menjadi sentimen positif bagi indeks di kawasan Asia.
Investor akan disibukkan untuk mencermati data penting dari sejumlah negara. Jepang telah merilis data inflasi untuk bulan Oktober 2024.
Hasilnya memuaskan pasar dengan mencatat kenaikan menjadi 2,3 persen dari tahun lalu. Meskipun lebih rendah dari bulan September di level 2,5 persen tetapi sukses melampaui ekspektasi analis di level 2,2 persen.
Sementara, inflasi keseluruhan mencapai 2,3 persen. Hal tersebut menunjukkan penurunan 0,3 persen dibandingkan pada bulan September sebesar 2,5 persen.
Singapura juga akan merilis laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal-III 2024. Pasar memproyeksi adanya pertumbuhan yang meningkat menjadi 4,6 persen dari tahun ke tahun (yoy). Pada kuartal sebelumnya Singapura membukukan progres PDB sebesar 4,1 persen.
Dikutip dari CNBC International pada Jumat, 22 November 2024, indeks S&P/ASX 200 Australia mengawali pasar dengan kenaikan tipis 0,02 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong dalam posisi data (flat) di posisi terakhirnya pada level 19601.11.
Indeks Nikkei 225 Jepang juga menorehkan lonjakan lebih kuat ditopang kontrak berjangka di Chicago yang melesat ke level 38.190. Kontrak berjangka di Osaka ikut melambung menjadi 38.160.
Sepanjang perdagangan pasar, tiga indeks utama AS menguat di Wall Street. Dow Jones Industrial Average melonjak sebanyak 462 poin atau 1,06 persen dan ditutup pada level 43.270,35.
Indeks &P 500 menguat paling tinggi, yaitu 0,53 persen dan berakhir di level 5.948,71. Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi naik tipis 0,03 persen dan ditutup pada level 18.972,42.
Harga minyak mentah juga menorehkan lompatan lebih dari 2 persen setelah Presiden Vladimir Putin mengonfirmasi Rusia telah menembakkan rudal balistik jarak menengah hipersonik ke Ukraina. Lebih lanjut, Putin memperingatkan akan ada lebih banyak rudal yang ditembakkan yang merupakan bagian dari rangkaian eskalasi.