Mentan Amran Ungkap Program Brigade Swasembada Pangan Dapat Anggaran Rp 30 T, 23 Ribu Orang Sudah Daftar

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membeberkan terkait program Brigade Swasembada Pangan yang fokus membantu optimasi lahan (oplah) dan cetak lahan dalam mewujudkan swasembada pangan 2028. Program terseut pun telah mendapat kucuran anggaran sekitar Rp30 triliun.

Amran menjelaskan, hingga kini telah ada pendaftar yang berminat bergabung dalam program ini sebanyak 23 ribu orang. Penyerapan tenaga kerja dalam brigade ini pun akan dilakukan secara bertahap.

“Total anggaran kita semuanya diberikan oleh Presiden kurang lebih Rp30 triliun,” ujar Amran dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Rabu, 20 November 2024.

Mentan menjabarkan, satu Brigade yang terdiri dari 15 orang ini akan mengelola lahan seluas 200 hektare yang akan ditanami komoditas padi. Secara total, lahan yang akan digarap seluas 1,3 juta hektare di 12 provinsi di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Menurut dia, dukungan pemerintah dalam program ini yakni berupa hibah alat atau mesin pertanian hingga bibit. Para peserta calon brigade pun diberikan pelatihan atau bimbingan teknis.

Sementara soal perhitungan profit, petani atau masyarakat pemilik lahan (mitra) yang bergabung dalam program ini akan diberlakukan sistem bagi hasil sebesar 30 persen bagi pemilik lahan dan 70 persen oleh pengolah lahan atau milenial yang menjadi sasaran program ini.

Namun demikian, ia tidak menutup pintu bagi pemilik lahan yang juga ingin bergabung dalam Brigade Swasembada Pangan untuk melakukan budidaya padi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

“Pemilik lahan 30 persen, 70 persen milenialnya yang bekerja. Ada yang mengatakan, pak, aku mau kerja sendiri. Alhamdulilah, tujuannya adalah bagaimana membangunkan lahan tidur. Siapapun yang mau terlibat, boleh,” jelasnya.

Saat ini, kata Andi Amran, Kementan memulai pengenalan, pelatihan penerapan program ini yang diharapkan pada 2025, program ini akan berjalan secara menyeluruh.