Kata Gubernur BI soal Peluang Turunkan Suku Bunga: Dulu Agak Lebar, Sekarang Terbatas

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo buka-bukaan terkait ruang penurunan suku bunga atau BI Rate ke depan. Dia menyebut ruang penurunan itu masih terbuka, namun akan lebih terbatas.

Perry mengatakan, untuk ruang penurunan suku bunga itu akan mempertimbangkan rendahnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jadi masih terbuka, tapi tentu saja akan sangat tergantung ini dengan seperti tadi ruangannya yang dulu agak lebar, sekarang lebih terbatas," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu, 20 November 2024.

ilustrasi suku bunga

Photo :
  • Adri Prastowo

Perry menyatakan, dengan perkembangan dinamika global seperti saat ini  fokus Bank Indonesia adalah untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

"Fokus kami kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global, dengan perkembangan politik di AS," jelasnya.

Untuk itu, Perry mengatakan arah suku bunga BI ke depan akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek dari inflasi dalam negeri. 

"Sabarnya r-nya lebih banyak. Sambil kita lihat dulu, tapi fokusnya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," tegasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6 persen, pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) November 2024.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 19-20 November 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rabu, 20 November 2024.

Perry mengatakan, dengan tidak dilakukannya kenaikan suku bunga acuan ini, maka suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25 persen. Sedangkan suku bunga lending facility di 6,75 persen.