Boeing PHK Besar-Besaran, Pecat Lebih dari 2.000 Pekerja

Pesawat Boeing 757 United Airlines
Sumber :
  • simpleflying

Jakarta, VIVA – Raksasa industri penerbangan Boeing kembali menjadi sorotan setelah memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Hingga saat ini, sebanyak 2.199 pekerja di negara bagian Washington telah kehilangan pekerjaan mereka.

Langkah ini diketahui merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk mengurangi hingga 17.000 tenaga kerja di berbagai wilayah operasionalnya.

Melansir dari AP, Selasa, 19 November 2024, keputusan PHK ini pertama kali diumumkan pada Oktober lalu, seiring dengan upaya Boeing untuk menstabilkan kondisi keuangan yang terguncang. Perusahaan ini diketahui menghadapi tekanan dari sejumlah faktor, mulai dari dampak regulasi, kerugian akibat pemogokan buruh selama dua bulan, hingga penurunan produktivitas.

Pemangkasan ini juga mencakup pekerja di berbagai divisi. Mulai dari pesawat komersial, pertahanan, dan layanan global, serta di lokasi-lokasi lain seperti Missouri, Arizona, dan Carolina Selatan.

Sebagaimana diketahui, kondisi keuangan Boeing mulai terguncang sejak dua insiden fatal yang melibatkan pesawat 737 MAX pada 2018 dan 2019, yang menewaskan total 346 orang. Kejadian ini tidak hanya merusak reputasi perusahaan, tetapi juga memengaruhi penjualan dan operasional mereka.

Produksi 737 MAX bahkan sempat dibatasi oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA) hingga 38 unit per bulan. Situasi ini semakin memburuk dengan pemogokan buruh yang menghentikan jalur perakitan, memperlambat upaya Boeing untuk mencapai target produksi.

Meski demikian, CEO Boeing, Kelly Ortberg, menegaskan bahwa PHK kali ini bukan disebabkan langsung oleh pemogokan, melainkan karena kelebihan tenaga kerja yang sudah terjadi sejak sebelumnya.

Langkah pengurangan tenaga kerja ini menjadi salah satu upaya besar Boeing untuk keluar dari krisis. Namun, tantangan besar masih membayangi perusahaan yang berbasis di Arlington, Virginia, ini, terutama untuk memulihkan kepercayaan pasar dan stabilitas operasional di masa depan.