Rupiah Dibuka Menguat Terdorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa, 19 November 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 52 poin atau 0,33 persen ke posisi Rp 15.805 per dolar AS. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.848 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini seiring dengan indeks dolar AS terlihat bergerak turun.

"Pagi ini di kisaran 106.20, pagi sebelumnya di kisaran 106.60. Ini bisa mengindikasikan rupiah bisa menguat terhadap dolar AS," ujar Ariston kepada VIVA, Selasa, 19 November 2024. 

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Ariston menjelaskan, pelemahan dolar AS ini disebabkan oleh ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS yang akan terjadi di bulan Desember ini. 

"68 persen peluang the Fed akan memangkas dibandingkan peluang sisanya the Fed akan menahan suku bunga acuannya," jelasnya. 

Selain itu, terang Ariston, pasar juga melihat bahwa rencana Trump untuk menumbuhkan ekonomi AS membutuhkan anggaran besar. Sehingga bisa meningkatkan defisit dan bisa mendorong pelemahan ekonomi AS.

"Tapi di sisi lain, pelaku pasar juga masih melihat potensi penguatan dolar ke depan karena potensi kebijakan perang tarif dari Trump. Ini mungkin menjaga dolar AS tidak terlalu menguat hari ini," katanya.

Adapun untuk hari ini mata uang rupiah terhadap dolar AS akan menguat ke kisaran Rp 15.800. Sedangkan potensi resisten ke kisaran Rp 15.900.