Viral Manusia Rp 2.000 Triliun Makan Gultik Blok M, Simak Profil Lengkapnya

Profil Jensen Huang
Sumber :
  • Forbes

Jakarta, VIVA – Momen pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Nvidia, Jensen Huang, makan gulai tikungan (gultik) di pinggir jalan kawasan Blok M menjadi pemandangan unik dan viral. Aksi tersebut sangat kontradiktif dengan hartanya yang mencapai Rp 2.000 triliun. Begini ulasan profil Jensen Huang sebagai orang terkaya ke-9 di dunia.

Tak sendirian, Jensen Huang menyantap gulai hits bersama dengan Najwa Shihab dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha. Jurnalis yang akrab disapa Nana dan Jensen Huang kompak mengenakan kaos hitam sementara Vikram Sinha memakai atas kemeja putih. 

Dikutip dari captions unggahan Instagram Vikram Sinha pada Jumat, 15 November 2024, di atas kursi plastik, ketiga tokoh berpengaruh ini membicarakan pengembangan dan penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) di Indonesia. Vikram menuliskan adopsi AI akan membuka peluang besar di berbagai aspek. 

Sebagai pemilik perusahaan teknologi terkemuka di dunia, Jensen Huang memiliki gaya hidup yang  sederhana. Sebelumnya, orang paling kaya urutan ke-9 versi Forbes juga tertangkap kamera sedang makan di kedai kaki lima pinggir jalan.

Momen Jensen Huang Makan Gultik di Blok M bersama Najwa Shihab dan Vikram Sinha

Photo :
  • Instagram/@vikram_sinha

Kepribadian Jensen Huang yang sangat merakyat menjadi sorotan dan penasaran dengan sosoknya. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasan lengkap terkait profil sang pendiri Nvidia.

Profil Jensen Huang

Jensen Huang memiliki nama asli Jen-Hsun Huang yang lahir pada 17 Februari 1963 di Taiwan. Jensen Huang dan keluarga hidup nomaden atau berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya.

Pada saat berusia 5 tahun, Huang dan keluarganya bertolak ke Thailand. Kemudian pada usia 9 tahun, ia harus kembali berpindah ke Amerika Serikat karena saat itu kondisi negara Gajah Putih kurang stabil akibat ancaman geopolitik perang Vietnam.

Ayah Huang menilai negara Paman Sam menjanjikan masa depan lebih baik untuk anak-anaknya. Mereka pun kompak belajar bahasa Inggris supaya memudahkan nantinya. 

Kepala Eksekutif NVidia, Jensen Huang.

Photo :
  • VIVA/Lazuardhi Utama

Mulanya Huang dan keluarga hijrah ke Oneida, Kentucky. Setelah itu, bermigrasi dan menetap di Portland, Oregon. Di sinilah Huang tumbuh besar dan mengenyam pendidikan dasar sampai dengan sekolah menengah atas (SMA).

Kejeniusan Huang sudah terlihat sejak remaja. Huang berhasil lulus rai Aloha High School di luar Portland pada usia 16 tahun atau dua tahun lebih cepat.

Setelah itu, Huang melanjutkan studi ke Oregon State University dengan mengambil jurusan Teknik Elektro. Huang masih haus ilmu sehingga memutuskan mengambil program master di Universitas Stanford dan berhasil menyabet gelar master pada tahun 1992.

Masa kuliah HUang tidak semata-mata hanya belajar di dalam kelas. Huang sudah mulai bekerja selama satu tahun di Advanced Micro Devices, perusahaan yang merancang dan merekayasa mikroprosesor. 

Setelah itu, Huang pindah ke LSI Logic, perusahaan yang mendesain semikonduktor dan rekayasa perangkat lunak untuk meningkatkan penyimpanan hingga kecepatan jaringan seluler, pusat data, dan komputasi profesional. Merasa cukup dengan pengalaman dan ilmunya, pada 17 Februari 1993 atau tepat berusia 30 tahun memutuskan mendirikan Nvidia Corporation bersama dua rekannya, Chris Malachowsky dan Curtis Priem.

Huang dan dua rekannya mendirikan Nvidia memiliki visi yang sama, yaitu membangun bisnis gelombang komputasi futuristik yang dibutuhkan di masa depan. Perusahaan produsen chip melakukan penawaran perdana (IPO) di bursa AS pada tahun 1999.

Nvidia konsisten berkembang pesat sampai menjadi pemain utama di industri chip game komputer, pusat data, dan mobil otonom. Perusahaan milik Huang bahkan dinobatkan sebagai paling bernilai di dunia setelah membukukan kapitalisasi pasar senilai US$ 2,59 triliun dolar AS atau naik 259,63 persen dari tahun 2023.

Dikutip dari Forbes, total kekayaan Jensen Huang mencapai US$ 128 miliar setara Rp 2.035 triliun (estimasi kurs Rp 15.900) atau naik US$ 422 juta setara 0,33 persen. Sejak awal melantai di bursa AS, Huang memiliki sekitar 3 persen saham Nvidia.