Wamenaker Noel Merinding Hadiri Istighosah Sritex: Baru Kali Ini Buruh-Pengusaha Satu Suara
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Sukoharjo, VIVA – Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer kembali mendatangi pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk untuk memastikan kabar terkait nasib ribuan karyawan perusahaan tekstil dan garmen yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat, 12 November 2024.
Pasalnya sempat beredar kabar bahwa perusahaan tekstil yang didirikan HM Lukminto itu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) usai keluarnya putusan pailit dari Pengadilan Niaga Kota Semarang.
“Pertama-tama yang saya lakukan hari ini untuk memastikan tidak adanya PHK di Sritex. Kedua kita akan lihat dan benar-benar kita tinjau, benar nggak Sritex ini ada PHK karena di luar sana banyak isu dan opini-opini yang tidak bisa dipertanggungjawabkan karena ini tanggung jawab secara politik dan moral saya sebagai institusi kementerian tenaga kerja,” kata Wamenaker yang akrab disapa Noel di Sritex, Sukoharjo pada Jumat, 15 November 2024.
Menurut dia, terkait munculnya informasi yang menyebutkan sebanyak 2.500 karyawan Sritex terkena PHK itu tidak benar. Ia pun meluruskan bahwa kabar itu tidak benar karena karyawan tersebut untuk sementara dirumahkan karena tidak ada yang diproduksi.
“Ini ada salah definisi ya jangan sampai sesat opini juga terkait PHK dan dirumahkan. Dirumahkan itu berarti tidak ada yang bisa diproduksi, artinya mereka diserahkan di rumah karena tidak ada yang bisa diproduksi bahan-bahan dan sebagainya,” ujar dia.
“Kalau PHK kan putus hubungan kerja, lha itu harus jangan salah definisi ya soal itu biar masyarakat paham soal mana PHK dan mana dirumahkan begitu,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, ribuan karyawan menggelar istighosah akbar di halaman pabrik PT Sritex. Para karyawan itu menggelar doa bersama yang juga dihadiri Wamenaker Immanuel Ebenezer, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Iwan Kurniawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Iwan Setiawan Lukminto, pejabat Pemkab Karanganyar serta tokoh ulama Solo Raya.
Noel mengaku sangat merinding dengan semangat juang patriotik ribuan karyawan yang duduk bersama memperjuangkan nasib bersama yang bergandengan tangan dengan pengusaha serta pemerintah.
“Ini sejarah, di mana buruh, pengusaha dan pemerintah satu suara dalam perjuangan Sritex. Tidak ada sejarah di Indonesia seperti ini, biasanya sengketa itu antara buruh dengan pemerintah, buruh dengan pengusahanya, tapi kali ini pengusahanya, buruhnya, pemerintahnya satu tekad dalam satu perjuangan,” ucapnya.
Dia menegaskan nasib karyawan jangan dipertaruhkan dan jangan diperjudikan yang dilakukan oleh empat orang kurator. Kemudian nasib 50.000 buruh Sritex harus hancur.
“Ini tidak boleh kita biarkan. Ibu-ibu, bapak-bapak semua yang hadir di sini yang berjuang di sini dibekingi oleh Presidennya, dibekingi oleh jaksa agungnya, dibekingi oleh Kapolri tim institusi kepolisian kita dan dibekingi oleh TNI yang kuat. Dan didukung kabinet Merah Putih yang punya integritas. Jadi sekali lagi semangat ini jangan pernah kita pudarkan,” ujar dia.