Bursa Asia Fluktuatif Akibat Pidato Ketua The Fed Terkait Suku Bunga AS

Ilustrasi kota di Jepang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik bergerak beragam saat membuka perdagangan pasar pada Jumat, 15 November 2024. Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell mengatakan pihaknya tidak perlu terburu-buru memangkas suku bunga saat berpidato di Dallas.

Di hadapan para pebisnis, Powell mengungkapkan pertumbuhan ekonomi AS relatif kuat. Kondisi positif memberikan ruang bagi para stakeholder untuk 'bersantai' dalam menentukan langkah yang harus diambil terkait besaran penurunan suku bunga. 

Sementara di kawasan Asia, para pelaku pasar tengah mencermati data ekonomi utama China yang dijadwalkan rilis pada hari ini, Jumat (15/11/2024). Laporan tersebut akan memuat tingkat penjualan ritel, hasil industri dan pengangguran.

Dikutip dari CNBC Internasional pada Jumat, 15 November 2024, Jepang mengumumkan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal-III 2024 yang menunjukkan kenaikan sebesar 0.3 persen secara year on year (yoy). Hasil ini sekaligus mengakhiri nasib suram pada dua kuartal sebelumnya.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • Freepik

PDB Jepang juga melonjak 0,2 persen dari kuartal ke kuartal (QoQ). Pencapaian sesuai dengan estimasi dari pasar.

Pemulihan ekonomi Jepang menjadi sentimen positif terhadap pasar saham. Indeks Nikkei 225 Jepang melesat sebesar 0,93 persen dan Topix menguat sebanyak 0,87 persen. 

Sayangnya, laporan PDB justru menyebabkan nilai tukar Yen melemah terhadap dolar AS. Yen menyusut 0,14 persen menjadi 156,47. 

Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,45 persen. Disusul indeks Kosdaq yang tercatat terkoreksi sebanyak 0,97 persen.

S&P/ASX 200 Australia melambung 0,53 persen saat memulai perdagangan hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong juga menunjukkan pembukaan positif dibanding penutupan, naik dari level 19.435,81 menjadi 19.464.

Meninjau pasar Wall Street di AS, ketiga indeks kompak amblas pada penutupan perdagangan semalam. Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi sebanyak 0,47 persen.

S&P 500 menyusut 0,6 persen. Nasdaq Composite terjembab paling dalam usai mengalami penurunan sebanyak 0,64 persen.