LPKR Cetak Laba Bersih Rp 18,7 Triliun di Kuartal III-2024, Begini Kontribusi Segmen Gaya Hidup

Bisnis segmen gaya hidup yaitu pusat perbelanjaan atau mal yang dikelola PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
Sumber :
  • Dok. Lippo

Jakarta, VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat laba bersih Rp 18,7 triliun pada Kuartal III 2024. Pencapaian ini didukung oleh penyelesaian proyek perumahan yang tepat waktu, pertumbuhan bisnis segmen layanan kesehatan, peningkatan kinerja operasional di segmen gaya hidup, serta penurunan beban bunga akibat restrukturisasi neraca.

"Hasil keuangan per kuartal III 2024 mencerminkan pertumbuhan berkelanjutan baik dalam bisnis dan operasional di semua segmen, termasuk segmen gaya hidup," kata Group Chief Executive Officer (CEO) LPKR John Riady dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 November 2024.

Di segmen gaya hidup, yang terutama ditopang oleh bisnis mal dan hotel, pendapatan LPKR mencapai Rp 1,02 triliun. Laba kotor meningkat 13 persen menjadi Rp 699 miliar, sementara EBITDA tumbuh 36 persen year on year (YoY) menjadi Rp 278 miliar. Rata-rata kunjungan ke mal juga meningkat sebesar 5 persen YoY menjadi 10,4 juta pengunjung pada Kuartal III-2024.

Mall Lippo Kemang.

Photo :
  • Istimewa

Di satu sisi, Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) optimis bahwa kondisi ekonomi nasional pada Kuartal IV-2024 dan Kuartal-I 2025 akan menunjukkan pertumbuhan positif. Keyakinan ini didorong oleh momen penting seperti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan perayaan Natal 2024, serta Tahun Baru, Imlek, Ramadhan, dan Idulfitri di 2025.

Menurut Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, semua momen tersebut berpotensi meningkatkan konsumsi rumah tangga, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Leads Property dalam Jakarta Property Market Insight Q3 2024 pun mengungkapkan bahwa sejumlah bisnis ritel, seperti Sport Direct, Lighthouse, Unicase, Suhsiro, Misuji 9+, Sandro, KKV, dan Nitori, telah melakukan ekspansi sepanjang tahun ini. Ini menunjukkan kepercayaan mereka di tengah tantangan daya beli yang ada.