Sri Mulyani Akui 2024 Jadi Tahun Berat Capai Target Penerimaan Pajak
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang cukup berat untuk mengumpulkan penerimaan pajak. Sri Mulyani mengatakan, hal ini terlihat dari realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2024 yang masih melanjutkan tren kontraksi. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas.
"Tahun ini tahun yang sangat berat dengan pertumbuhan pajak kita negatif karena tadi harga-harga dari CPO tadinya, kemudian juga dari batu bara mengalami penurunan," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu, 13 November 2024.
Sri Mulyani menjelaskan, realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2024 sebesar Rp 1.517,5 triliun, atau setara 76,3 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 1.988,9 triliun.
Adapun realisasi penerimaan pajak tersebut mengalami kontraksi 0,4 persen year on year (yoy), jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 1.523,9 triliun.
"Pertumbuhan penerimaan pajak kita masih negatif, meskipun sangat kecil yaitu 0,4 persen dibandingkan tahun lalu," katanya.
Untuk itu, pemerintah akan mengejar target penerimaan sebesar Rp 471,4 triliun di sisa tahun 2024 ini.