Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG Dibayangi Pelemahan
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 22 poin atau 0,30 persen di level 7.344, pada perdagangan Rabu, 13 November 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi melemah pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah kembali karena menunggu data inflasi AS malam nanti," kata Fanny dalam riset hariannya, Rabu, 13 November 2024.
Bursa Asia-Pasifik kompak melemah pada perdagangan Selasa kemarin. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,40 persen, Hang Seng Hong Kong menurun 2,83 persen, dan Taiex Taiwan melemah 2,33 persen.
Lalu Kospi Korea Selatan turun 1,94 persen, ASX 200 Australia turun 0,13 persen, Straits Times Singapura turun 0,22 persen, dan FTSE Malaysia turun tipis 0,04 persen.
"Investor di Asia masih mencerna paket stimulus terbaru China yang meringankan sebagian beban utang pemerintah daerah, namun tidak memiliki dukungan fiskal yang diharapkan banyak investor," ujar Fanny.
Data ekonomi China yang dipublikasikan pada Senin kemarin menunjukkan, ekspektasi kredit pada bulan lalu melambat lebih dari perkiraan.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepan, Shigeru Ishiba, berjanji akan memberikan dukungan lebih dari US$65 miliar bagi sektor semikonduktor dan kecerdasan buatan selama dekade berikutnya.
"Level support IHSG di 7240-7280, sedangkan level resist berada di 7380-7420," ujarnya.