Intip Cara Lippo Karawaci Ubah Limbah Jadi Sumber Daya
- Dok. Lippo
Jakarta, VIVA – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen melakukan praktik pengelolaan air yang berkelanjutan dan pengelolaan lingkungan. Untuk itu, pengembang kawasan properti ini telah memulai kegiatan operasional daur ulang air limbah sejak tahun lalu yang ditandai dengan peluncuran fasilitas daur ulang air limbah baru di Lippo Village.
Fasilitas ini menggunakan proses ultrafiltrasi canggih untuk mengolah air limbah yang diproses oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sudah ada, mengubahnya menjadi air bersih yang sesuai standar.
Group Chief Executive Officer (CEO) LPKR John Riady menyampaikan, perusahaan meyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi.
"Oleh karena itu, LPKR menekankan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, pekerjaan, dan manajemen risiko, guna memastikan organisasi menerapkan pendekatan menyeluruh yang menyertakan berbagai aspek ESG (Environmental, Social, and Governance) dari bisnis, sekaligus memaksimalkan potensi dari peningkatan efisiensi dan peluang-peluang baru," katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 November 2024.
Air daur ulang ini, meskipun tidak layak untuk diminum, berfungsi sebagai sumber daya yang berharga bagi pelanggan komersial. Mereka memanfaatkannya sebagai sumber air alternatif untuk kegiatan seperti membilas toilet hingga pengoperasian menara pendingin.
Ke depannya, dijelaskan bahwa Lippo Village memiliki rencana untuk meningkatkan volume air yang diolah dari penampungan air hujan dan air limbah daur ulang. Saat ini, fasilitas daur ulang air limbah beroperasi dengan kapasitas 25 liter per detik (lps) pada tahap awal, dengan target mencapai kapasitas akhir 100 lps untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.