Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 akan berada di 5 persen. Untuk itu pemerintah akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan menjaga daya beli masyarakat, melalui perpanjangan berbagai insentif fiskal hingga akhir tahun.

Pada kuartal III-2024 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,95 persen, atau melambat dibandingkan dengan kuartal II-2024 yang sebesar 5,05 persen. 

“Pertumbuhan kenapa kita masih optimis? Karena kalau dihitung kuartal ke kuartal kita masih tumbuh 5,03 persen. Jadi target untuk kuartal-IV di 5 persen itu masih berada dalam range,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa, 5 November 2024.

Airlangga menjelaskan, untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2024 pemerintah memperpanjang berbagai insentif fiskal hingga akhir tahun.

Adapun perpanjangan ini diantaranya, insentif PPN DTP sektor properti dan otomotif, serta menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Selain itu, pihaknya juga tengah mempersiapkan perbaikan pemanfaatan jaminan kehilangan pekerjaan dan pemanfaatan dana dari jaminan kecelakaan kerja, serta mendorong kewirausahaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Di samping itu, untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah tengah mengembangkan sektor yang bisa mendorong penciptaan lapangan kerja.

"Nah tentu sektor-sektor itu arahan Bapak Presiden swasembada pangan dan swasembada energi, dan dari kedua itu diharapkan bisa menjadi memungkinkan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," jelasnya.

Kemudian, Airlangga menuturkan pemerintah juga akan memperbaiki ICORE. Pemerintah pun juga akan memanfaatkan potensi kerja sama dengan negara lainnya. 

"Potensi lain tentu kerja sama dengan berbagai negara. Bapak Presiden juga ke China besok dalam minggu ini, dan ke Amerika dan pertemuan daripada APEC dan G20 yang banyak akan ketemu dengan pemimpin-pemimpin negara. Tentunya kita bisa mendorong agar investasi bisa lebih ditingkatkan," imbuhnya.