Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Bergerak Mendatar dan Cenderung Melemah

Ilustrasi papan IHSG
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 9 poin atau 0,13 persen di level 7.583 pada pembukaan perdagangan Jumat, 1 November 2024.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG bakal sideways alias mendatar pada perdagangan hari ini.

"Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah, menunggu data inflasi Indonesia dan data pengangguran AS hari ini," kata Fanny dalam riset hariannya, Jumat, 1 November 2024.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bursa saham Asia-Pasifik mayoritas melemah pada Kamis kemarin, setelah keputusan suku bunga Bank of Japan (BoJ) dan angka aktivitas bisnis utama dari China.

Dimana, BoJ mempertahankan suku bunga acuan setelah meningkatnya ketidakpastian mengenai prospek perekonomian dan stabilitas pemerintah, setelah hasil pemilu terburuk koalisi yang berkuasa sejak tahun 2009.

Di China, Biro Statistik Nasional melaporkan bahwa PMI manufaktur tercatat sebesar 50,1. Pasar saham China CSI300 dan Shanghai Composite masing-masing naik 0,04 persen dan 0,42 persen. Sementara Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,50 persen dan indeks Topix melemah 0,30 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menurun 1,45 persen, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,66 persen. Investor juga akan memperhatikan laporan laba kuartal ketiga Samsung Electronics, yang akan dirilis pada Kamis ini.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,25 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,31 persen.

"Level support IHSG di 7475-7520, sedangkan level resist berada di 7600-7630," ujarnya.