Kemenkeu Satu Kompak Gerakkan UMKM di Tiga Wilayah
- Bea Cukai
VIVA – Unit-unit eselon I dalam lingkup Kementerian Keuangan atau Kemenkeu Satu di tiga wilayah kompak gerakkan para pelaku UMKM untuk siap menghadapi tantangan di era digital dan siap ekspor.
Di Surabaya, Kemenkeu Satu Jawa Timur gelar pelatihan pengembangan kompetensi UMKM dengan tema “UMKM Siap Jadi Rekanan Pemerintah” pada Kamis (24/10). Acara yang bertempat di Aula Majapahit, GKN I Surabaya ini diikuti 60 pelaku UMKM binaan Kemenkeu Satu Jawa Timur secara offline dan ratusan UMKM yang mengikuti secara online.
"Pelatihan ini diisi materi tentang Aplikasi BELA Pengadaan, yaitu aplikasi belanja online yang dikelola oleh LKPP dan Satu Digipay, yaitu platform marketplace yang hanya dapat digunakan pemerintah dalam proses pengadaan barang/jasa. Selain itu, dalam acara tersebut juga dirilis program khusus untuk mendukung UMKM, yaitu Podcast Bakso Malang Spesial UMKM," ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo.
Acara ini, menurut Budi menunjukkan komitmen Bea Cukai dan Kemenkeu Satu Jawa Timur dalam mendukung perekonomian lokal dengan membantu pelaku UMKM menghadapi tantangan di era digital.
"Diharapkan pemanfaatan teknologi digital dalam pengadaan barang/jasa pemerintah ini dapat memberikan kemudahan, kecepatan, dan keamanan untuk membangun ekosistem pengadaan yang transparan dan akuntabel. Hal ini sebagai upaya pencegahan korupsi yang akan dirasakan dampaknya tidak saja oleh para pelaku UMKM, tetapi juga akan dirasakan dampaknya oleh seluruh masyarakat Indonesia," lanjutnya.
Pelatihan untuk UMKM juga digelar Kemenkeu Satu Banyumas Raya di Rumah UMKM Kemenkeu Satu Banyumas Raya, Café Pajak Purwokerto, pada 24 Oktober 2024. Diikuti oleh 50 peserta UMKM berorientasi ekspor yang berlokasi di wilayah Banyumas dan Purbalingga, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong UMKM dari skala kecil dan menengah agar bisa naik kelas dengan ekspor mandiri.
Pelatihan tersebut diadakan setiap hari Kamis selama empat pekan. Dimulai pada 24 Oktober, kemudian berlanjut pada 31 Oktober, 7 November, dan terakhir pada 14 November 2024. Selama pelatihan, peserta diberikan kompetensi materi mengenai manajemen mutu, digital marketing, packaging, sampai pembuatan marketing kits dan brand produk. Selain itu, peserta juga dibekali pelatihan bagaimana mencari buyer, kemudian strategi negosiasi bisnis, strategi pemasaran ekspor, pembayaran ekspor, sampai tata laksana ekspor.
"Sebelumnya, Kemenkeu Satu Banyumas Raya telah menginventarisasi permasalahan yang ada di UMKM. Masalah atau kendala permodalan misalnya, kami menggandeng BSI untuk menjadi narasumber yang akan memaparkan permodalan dan pembayaran ekspor. Kemudian dalam mencari pembeli dari luar negeri, kami hadirkan narasumber dari praktisi eksportir," jelas Budi.
Tak hanya di Surabaya dan Purwokerto, di Bandung, juga terlaksana gelaran Roeang Kita UMKM Fest yang digagas oleh Kemenkeu Satu Jawa Barat, untuk menggerakkan UMKM siap ekspor. Kegiatan yang terlaksana di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (26/10) ini merupakan wujud komitmen Kementerian Keuangan Jawa Barat dalam memperkuat perekonomian lokal dan mendukung perkembangan UMKM agar naik kelas.
"Sebanyak 156 pelaku usaha hadir. Mereka memanfaatkan momen ini untuk mempromosikan dan memamerkan produk mereka kepada khalayak," imbuh Budi.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dirjen Bea Cukai Askolani yang menerangkan bahwa Roeang Kita UMKM Fest 2024 merupakan kolaborasi semua sektor di Kementerian Keuangan untuk mendorong UMKM di Jabar. Kemenkeu Jabar pun turut mengundang calon investor dari luar negeri untuk hadir dalam Roeang Kita UMKM Fest 2024.
"Kegiatan ini diharapkan membuka peluang UMKM Jabar merambah ranah ekspor dan dapat berkembang, hingga berhasil mendongkrak perekonomian masyarakat. Itu tujuan yang kita lihat. Kegiatan ini pun akan terus kami selenggarakan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten," imbuhnya.
Di Roeang Kita UMKM Fest 2024, beberapa produk UMKM dijual bebas, seperti makanan, minuman, hingga kerajinan. Sebanyak 38 gerai di antaranya juga telah masuk ke ranah ekspor.
Melalui kegiatan ini Kemenkeu Jabar juga menyelenggarakan kegiatan literasi bagi UMKM, untuk dapat meningkatkan kapasitasnya. Mereka menghadirkan pihak perbankan dan lembaga pemerintah, menyampaikan edukasi terkait keuangan, perpajakan, perizinan, ekspor, dan literasi lainnya.
"Pada akhirnya, kami berharap semua instansi yang punya kewenangan terkait UMKM dapat saling bersinergi. Para pelaku UMKM pun dapat memetik manfaat dari beragam kegiatan yang kami selenggarakan. Karena, jika UMKM dapat ekspor, maka akan dapat menyerap tenaga kerja. Sehingga banyak masyarakat yang terbantu dan kesejahteraan meningkat,” pungkas Budi.