Bursa Asia Fluktuatif saat Investor Fokus ke Data Inflasi Australia
- vstory
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan naik-turun pada pembukaan pasar, Rabu pagi, 30 Oktober 2024. Investor bersiap menanti laporan inflasi Australia pada bulan September.
Pelaku pasar memprediksi tingkat inflasi negeri Kangguru turun secara kuartal. Inflasi bulan terakhir pada kuartal-III 2024 diperhitungkan berada di level 2,9 persen dari 3,8 persen pada kuartal sebelumnya.
Di samping itu, Bank of Japan (BoJ) mulai melakukan pertemuan pada Rabu, 30 Oktober 2024. Rapat akan membahas kebijakan moneter dan dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Para Ekonom berspekulasi bahwa bank sentral Jepang akan mempertahankan suku bunga.
Laporan keuangan di kawasan Asia memberikan pengaruh terhadap laju indeks. Nikkei 225 Jepang dan indeks Topix kompak mencatat kenaikan masing-masing sebesar 0,9 persen dan 0,6 persen.
Dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu (30/10/2024), indeks Kospi Korea Selatan tergerus sebanyak 0,5 persen. Sedangkan Kosdaq diperdagangkan datar (flat).
S&P/ASX 200 Australia ikut terkoreksi sebesar 0,3 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong membukukan kenaikan sebesar 0,35 persen, yakni menguat dari area 20.701,14 menjadi 20.746. sementara indeks CSI 300 China datar saat pembukaan pasar.
Perdagangan di Wall Street juga bervariasi. Nasdaq Composite yang sarat saham-saham teknologi melesat tajam sebanyak 0,78 persen sekaligus mencatat rekor tertinggi baru sehingga menutup perdagangan pasar pada level 18.712,75.
Indeks S&P 500 menguat tipis 0,16 persen dan berakhir di posisi 5.832,92. Hanya Dow Jones Industrial Average yang terjerembab di zona merah karena terkoreksi 0,36 persen atau 154,62 poin ke area 42.233,05.