Wamendag Dyah Bakal Gali Potensi Pengembangan Pasar Karbon RI

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, usai melakukan sertijab di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti mengatakan, dirinya akan segera berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan, Budi Santoso guna membahas soal pasar dan perdagangan karbon di Tanah Air. Selain itu, Indonesia menurutnya juga harus merealisasikan target Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 mendatang, guna ikut mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai tujuan iklim global.

"Ini menarik, karena kita juga punya komitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 32 persen," kata Roro di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2024.

Wamendag periode 2019-2024, Jerry Sambuaga, bersama Wamendag periode 2024-2029, Dyah Roro Esti, usai melaksanakan sertijab di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2024.

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Karenanya, Dia memastikan untuk menjalin komunikasi lebih lanjut dengan Mendag Budi, guna membahas hal tersebut secara lebih mendalam.

"Nanti insya Allah saya ingin berkomunikasi juga dengan Pak Menteri mengenai perdagangan karbon," ujarnya.

Menurutnya, kewajiban memenuhi target NDC di tahun 2030 itu sejalan dengan tujuan pengembangan pasar karbon di Tanah Air. Dia berharap, nantinya apabila potensi-potensinya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah, maka hal itu juga akan turut berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

"Di tahun 2030 kita punya (target) nationally determined contribution. Siapa tahu ini merupakan sesuatu hal yang patut untuk kita sinergikan ke depannya. Tapi tentu selebihnya saya akan koordinasi terlebih dahulu ya dengan Bapak Menteri," kata Dyah Roro.

Terlebih, lanjut Wamendag, Presiden Prabowo juga telah mengamanatkan agar jangan sampai ada ego sektoral dalam mengurus masalah pasar karbon tersebut. Sehingga, menurutnya hal ini harus segera dikoordinasikan dengan Mendag Budi serta para stakeholder terkait lainnya.

"Mungkin (koordinasi dengan Mendag Budi) bukan hanya tentang perdagangan karbon, tapi secara keseluruhan," ujar Wamendag.

"Bapak Presiden kemarin juga sudah menyampaikan bahwa yang terpenting adalah tidak munculnya ego sektoral," ujarnya.