Budiman Sudjatmiko Jadi Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Prabowo Targetkan Ini
- Dok.istimewa
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Budiman Sudjatmiko sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.
Selain itu, Prabowo juga melantik dua wakil Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan yakni, Nanik Sudaryati Deyang yang ditunjuk menjadi Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, dan Iwan Sumule Wakil II sebagai Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 145 P Tahun 2024, tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Setelah dibacakan keputusan itu, Prabowo bertanya kepada Budiman dan Nanik atas kesediaannya untuk diambil sumpah jabatan.
"Bahwa saya, akan setia kepada UUD RI Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Prabowo diikuti Budiman Sudjatmiko dan Nanik S Deyang.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa bertanggung jawab," lanjut Prabowo.
Adapun Budiman lahir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, 10 Maret 1970. Ia menghabiskan masa kecilnya di Cilacap, Bogor, dan Yogyakarta. Sejak masih SMP, Budiman remaja sudah aktif dalam kegiatan diskusi dan organisasi.
Dia bersekolah di SMA Negeri 5 Bogor (1986-1989), S1 Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada, S2 Internasional Relations, University of Cambridge, Inggris (2003) S2, Political Studies, University of London, Inggris (2005).
Untuk karirnya dia pernah menjadi Ormas Badan Pemenangan Presiden Koordinator Devisi Pendidikan dan Promosi Reformasi Agraria (1992-1994), Partai Rakyat Demokrat sebagai Ketua Umum (1996-2001), Divisi Ormas Badan Pemenangan Presiden PDI Perjuangan (1996-2001).
Kemudian Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) (2007-2010), Anggota DPR RI (2009-2019), serta Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin (2018).
Di kancah internasional, Budiman aktif sebagai pengurus Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia. Selain itu, ia juga menjadi Pembina Utama di Dewan Pimpinan Nasional organisasi Parade Nusantara, yaitu organisasi yang menghimpun para kepala desa dan seluruh perangkat desa di seluruh Indonesia.
Tugas Budiman menekan angka kemiskinan bukanlah hal yang ringan. Kebijakan penyaluran bantuan sosial atau bansos, adalah di antara program yang akan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto target yang ditetapkan. Ada juga program seperti berbagai kredit usaha hingga program pembiayaan Mekaar. Itu semua untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen.
Tekad Prabowo untuk kemiskinan ekstrem bisa ditekan tersebut termuat dalam buku 'Gagasan Strategis Prabowo Subianto: Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045-Indonesia Menjadi Negara Maju dan Makmur', pada halaman 179.
“Upaya pemberantasan kemiskinan ekstrem menuju 0 persen perlu dilakukan sesegera mungkin dalam dua tahun pemerintahan. Sementara itu, untuk kemiskinan relatif ditargetkan pada 5 persen di akhir 2029,” janji Prabowo.