Bursa Asia Anjlok Terseret Keruntuhan Indeks Utama AS saat Pasar India Bersiap IPO Terbesar

Ilustrasi bursa saham asia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik merosot saat membuka perdagangan pasar pada Selasa (22/10/2024) pagi. Sejalan penurunan indeks acuan Amerika Serikat (AS). Kondisi terjadi bersamaan rencana IPO terbesar di India.

Mayoritas indeks kompak mencatat koreksi bervariasia. S&P/ASX 200 Australia merosot sebesar 1,2 persen. Kospi Korea Selatan melemah 0,82 persen. Kosdaq menyusul kemerosotan dengan terkoreksi sebanyak 1,40 persen. 

Indeks Nikkei 225 naik tipis. Topix juga diperdagangkan mendekati garis datar. Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan terakhir, yaitu dari 20.478,46 menjadi 20.386.

Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Anjloknya indeks di kawasan Asia menyusul kejatuhan indeks acuan AS saat penutupan perdagangan semalam. Kenaikan imbal hasil Treasury dan investor menunggu laporan pendapatan terbaru jadi sentimen terhadap pergerakan indeks di Wall Street

S&P 500  tergelincir 0,18 persen dan Dow Jones Industrial Average juga terkoreksi sebesar 0,8 persen sehingga mengakhiri tren kenaikan yang terjadi selama tiga  hari. Nasdaq  Composite berhasil naik tipis 0,27 persen. 

Di samping itu, investor di kawasan Asia tengah menanti hari yang cerah lantaran adanya debut perdagangan Hyundai India di bursa saham negara tersebut. IPO produsen kendaraan diprediksi senilai 278,56 miliar rupee atau setara US$ 3,3 miliar yang kabarnya akan menjadi go public terbesar di India.

Selama pembukaan pasar AS, dua pejabat Federal Reserve (The Fed) telah berbicara tentang lintasan suku bunga. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mencatat, perekonomian AS tangguh dan pasar tenaga kerja yang kuat.

Ia juga mengatakan proyeksi jangka panjang untuk suku bunga bisa lebih tinggi daripada sebelumnya. Sementara Presiden The Fd lainnya, Dallas Lorie Logan mengatakan mendukung langkah untuk menurunkan suku bunga.