Jangan Ketinggalan! Pahami tentang Akuisisi pada StartUp

Ilustrasi Akuisisi
Sumber :
  • freepik.com/rawpixel.com

VIVA – Pernahkah Anda mendengar tentang startup lokal yang tiba-tiba diakuisisi oleh perusahaan multinasional? Fenomena ini semakin sering terjadi di Indonesia. Sayangnya, banyak startup yang kurang siap menghadapi proses akuisisi ini. Akibatnya, potensi besar yang dimiliki startup lokal seringkali tidak termaksimalkan.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu penyebab utama adalah kurangnya pemahaman mengenai valuasi perusahaan, negosiasi yang efektif, hingga persiapan legal yang matang. Padahal, akuisisi bisa menjadi pintu gerbang bagi startup untuk berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia.

Namun, jangan khawatir! Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai proses akuisisi startup di Indonesia. Mulai dari tips dalam menentukan valuasi perusahaan yang realistis, strategi negosiasi yang jitu, hingga persiapan legal yang harus dilakukan. Dengan bekal pengetahuan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa akuisisi yang dilakukan memberikan manfaat maksimal bagi startup Anda.

Apa itu Akuisisi

Akuisisi adalah pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain. Ini seperti membeli sebuah rumah, tetapi yang dibeli adalah seluruh bisnis, termasuk karyawan, aset, dan utangnya. Salah satu contoh akuisisi terkenal adalah ketika Facebook membeli Instagram.

Perusahaan-perusahaan melakukan akuisisi dengan berbagai tujuan, seperti untuk memperluas bisnis, memasuki pasar baru, mendapatkan teknologi baru, atau menghilangkan pesaing. Tujuan utama dari akuisisi adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.

Dengan mengakuisisi perusahaan lain, sebuah perusahaan dapat menggabungkan kekuatan, sumber daya, dan keahlian untuk menciptakan sinergi yang lebih besar.

Jenis-Jenis Akuisisi

Untuk memahami lebih lanjut, mari kita lihat beberapa jenis akuisisi yang umumnya dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memperluas pasar dan meningkatkan nilai bisnis mereka. Berikut adalah jenis-jenis akuisisi yang ditemui:

1. Akuisisi Horizontal

Akuisisi horizontal terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang berada dalam industri yang sama dan bersaing secara langsung. Tujuan utama dari akuisisi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan menghilangkan pesaing.

Contohnya, jika perusahaan minuman ringan A mengakuisisi perusahaan minuman ringan B, maka ini merupakan akuisisi horizontal.

2. Akuisisi Vertikal

Akuisisi vertikal terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang berada dalam rantai pasok yang sama, baik di hulu maupun hilir. Tujuannya adalah untuk mengontrol rantai pasok, mengurangi biaya produksi, dan memastikan ketersediaan bahan baku atau saluran distribusi.

Contohnya, jika perusahaan mobil mengakuisisi perusahaan pemasok ban, maka ini merupakan akuisisi vertikal ke hulu.

3. Akuisisi Konglomerat

Akuisisi konglomerat terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan lain yang beroperasi dalam industri yang berbeda. Tujuannya adalah untuk diversifikasi bisnis, mengurangi risiko, dan menciptakan sinergi yang baru. Contohnya, jika sebuah perusahaan otomotif mengakuisisi perusahaan elektronik, maka ini merupakan akuisisi konglomerat.

4. Akuisisi Bersahabat

Akuisisi bersahabat terjadi ketika dewan direksi dan manajemen dari kedua perusahaan setuju dengan rencana akuisisi. Proses akuisisi berjalan lancar karena adanya kesepakatan bersama. Biasanya, akuisisi bersahabat melibatkan negosiasi yang panjang untuk menentukan harga yang adil dan syarat-syarat akuisisi lainnya.

5. Akuisisi Bermusuhan

Akuisisi bermusuhan terjadi ketika perusahaan pengakuisisi mencoba mengambil alih perusahaan target tanpa persetujuan dari dewan direksi atau manajemen perusahaan target. Perusahaan pengakuisisi seringkali membeli saham perusahaan target di pasar terbuka untuk mendapatkan kendali. Akuisisi bermusuhan seringkali memicu pertempuran proksi dan tender offer.

Mengapa Perusahaan Melakukan Akuisisi?

Ada beberapa alasan utama mengapa perusahaan melakukan akuisisi, antara lain:

1. Pertumbuhan

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • Freepik

Akuisisi merupakan salah satu strategi paling efektif untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Dengan mengakuisisi perusahaan lain, sebuah perusahaan dapat langsung mengakses pangsa pasar yang lebih luas, jaringan distribusi yang sudah mapan, serta basis pelanggan yang sudah ada.

Selain itu, akuisisi juga memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan produk atau layanannya ke pasar baru secara lebih cepat. Melalui penggabungan sumber daya, kemampuan, dan keahlian, perusahaan yang mengakuisisi dapat meningkatkan skala operasinya secara signifikan, sehingga mampu bersaing dengan pemain besar di industri tersebut.

Dengan demikian, akuisisi menjadi alat yang ampuh bagi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan berkelanjutan.

2. Diversifikasi

Ilustrasi Diversifikasi

Photo :
  • freepik.com/freepik

Diversifikasi adalah strategi bisnis untuk mengurangi risiko dan meningkatkan stabilitas. Dengan mengakuisisi perusahaan dari industri berbeda, perusahaan tidak bergantung pada satu sektor saja. Jika satu industri melemah, pendapatan dari industri lain dapat membantu.

Selain itu, diversifikasi membuka peluang pasar baru, akses teknologi inovatif, dan perluasan basis pelanggan. Contohnya, perusahaan otomotif yang mengakuisisi perusahaan energi terbarukan mengurangi ketergantungan pada industri otomotif yang sedang berubah dan membuka peluang di sektor energi.

Dengan demikian, diversifikasi adalah instrumen strategis penting untuk pertumbuhan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

3. Sinergi

Ilustrasi Sinergi

Photo :
  • freepik.com/freepik

Sinergi adalah kekuatan gabungan yang muncul saat perusahaan bergabung. Hasilnya bisa jauh lebih besar dari penjumlahan nilai masing-masing perusahaan. Misalnya, perusahaan otomotif yang membeli perusahaan baterai bisa menciptakan mobil listrik dengan kinerja baterai yang lebih baik.

Kombinasi keahlian keduanya menghasilkan produk inovatif. Selain itu, sinergi juga bisa berupa efisiensi biaya, perluasan jaringan, atau peningkatan daya saing. Jadi, sinergi adalah tujuan utama akuisisi karena bisa meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan keunggulan kompetitif.

4. Eliminasi Persaingan

Ilustrasi Eliminasi Persaingan

Photo :
  • freepik.com/freepik

Dengan membeli perusahaan pesaing, sebuah perusahaan bisa mengurangi persaingan di pasar. Ini memungkinkan perusahaan yang membeli untuk menguasai pasar lebih besar, menaikkan harga, dan meningkatkan keuntungan.

Selain itu, perusahaan yang membeli bisa membuat sulit bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar. Jadi, membeli pesaing adalah cara efektif untuk memperkuat posisi di pasar.

Namun, perlu diingat, membeli perusahaan pesaing secara berlebihan bisa melanggar aturan persaingan usaha. Hal ini karena bisa menyebabkan monopoli yang merugikan konsumen.

5. Akses terhadap Sumber Daya

Ilustrasi Akses terhadap Sumber Daya

Photo :
  • freepik.com/freepik

Perusahaan sering membeli perusahaan lain untuk mendapatkan sumber daya berharga. Sumber daya ini bisa berupa teknologi canggih, merek terkenal, atau karyawan yang ahli. Dengan begitu, perusahaan yang membeli bisa mengembangkan produk baru lebih cepat, masuk ke pasar baru, atau bekerja lebih efisien.

Misalnya, perusahaan teknologi bisa membeli startup AI untuk memperkuat bisnisnya. Atau, perusahaan obat bisa membeli perusahaan bioteknologi untuk mendapatkan obat-obatan baru.

Proses akuisisi adalah perjalanan yang kompleks, namun dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, startup Indonesia dapat memaksimalkan nilai yang diperoleh.

Mulailah dengan mempelajari panduan lengkapnya dan konsultasikan dengan para ahli untuk memastikan kesuksesan akuisisi Anda.