Bahlil Umumkan 4 Perusahaan Baru yang Berhak dapat Pasokan Gas Murah, Simak Profilnya

[dok. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di acara The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibitions (IIGCE) 2024, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 September 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan empat perusahaan baru yang berhak untuk masuk daftar penerima program gas murah industri atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Beleid yang mendasarinya yakni Keputusan Menteri ESDM Nomor 255.K/MG.01/MEM.M/2024 sebagai perubahan dari Keputusan Menteri ESDM Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 yang mengatur tentang pengguna gas bumi tertentu dan harga gas bumi tertentu di sektor industri. 

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono mengatakan, perubahan ini terjadi berdasarkan rekomendasi dari Menteri Perindustrian terkait pengguna gas bumi tertentu.

"Penambahan 4 industri baru sebagai pengguna gas bumi tertentu, yang berarti mulai sekarang, industri tersebut berhak menerima gas bumi dengan harga yang telah diatur khusus untuk sektor industri," kata Agus dalam keteranganya, dikutip Senin, 14 Oktober 2024.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Sejak aturan baru ini ditetapkan pada 9 Oktober 2024, maka keempat perusahaan baru itu dinyatakan berhak menerima gas bumi dengan harga murah.

"Keputusan ini merupakan penyesuaian untuk memastikan distribusi gas bumi lebih tepat sasaran, mengikuti evaluasi, dan perubahan kebutuhan di sektor industri," ujarnya.

Berikut adalah daftar 4 perusahaan baru yang berhak mendapatkan HGBT: 

1. PT Indonesia Nippon Steel Pipe 

HGBT yang diterima Indonesia Nippon adalah sebesar US$5,44 per million of British thermal units (MMBtu), dan harga penyesuaian senilai US$4,5 MMBtu. Dengan biaya transportasi sebesar US$2 AS per MMBtu termasuk PPN, Indonesia Nippon akan mendapat pasokan gas bumi dari wilayah Jawa bagian Barat (JBN) dan Lampung melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan sumber gas berasal dari Medco E&P Gresik. 

2. PT Rumah Keramik Indonesia 

HGBT yang diterima PT Rumah Keramik Indonesia adalah sebesar US$6,7 per MMBtu, dan harga penyesuaian senilai US$ 6,1 AS per MMBtu. Dengan tarif transportasi US$1,94 per MMBtu termasuk PPN, Rumah Keramik akan mendapat pasokan gas dari wilayah Jawa Tengah melalui PGN, dan sumber pasokan gas berasal dari PT Pertamina EP Cepu.

Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengalirkan gas bumi CNG (Compressed Natural Gas) untuk industri di PRS (Pressure Reducing Station) Tambak Aji Semarang, Jawa Tengah.

Photo :
  • VIVA/Dhana Kencana

3. PT KCC Glass Indonesia

HGBT yang diterima KCC Glass sebesar US$6,7 per MMBtu dan harga penyesuaian US$ 4,65 per MMBtu. Dengan biaya transportasi US$ 1,36 per MMBtu termasuk PPN, KCC Glass akan mendapat pasokan gas dari wilayah Jawa Tengah melalui PGN, dan sumber pasokan gas berasal dari PT Pertamina EP Cepu.

4. PT Rainbow Tubulars Manufactures

HGBT yang didapatkan Rainbow Tubulars yakni senilai US$5,44 per MMBtu dan harga penyesuaian sebesar US$ 4,16 per MMBtu. Dengan biaya transportasi sebesar US$ 1,85 per MMBtu termasuk PPN, Rainbow Tubulars dapat menggunakan pasokan gas dari wilayah Kepulauan Riau melalui PGN dan sumber pasokan gas dari Medco E&P Gresik-Wilayah Kerja (WK) Corridor, atau pasokan untuk seluruh pengguna gas bumi tertentu melalui PGN di wilayah Kepulauan Riau.