Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Cenderung Datar Jelang Pengumuman Data Inflasi AS
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 3 poin atau 0,05 persen di level 7.505, pada pembukaan perdagangan Kamis, 10 Oktober 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG masih berpotensi break resistance pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG cenderung berpotensi untuk bergerak sideways menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) nanti malam," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 10 Oktober 2024.
Pasar saham Asia-Pasifik kembali bangkit pada perdagangan Rabu kemarin, setelah mengalami penurunan yang luas pada sesi sebelumnya dan karena Wall Street mengalami kenaikan semalam.
Para investor kini memfokuskan perhatian pada keputusan kebijakan dari Reserve Bank of New Zealand dan Reserve Bank of India. Bank sentral Selandia Baru diperkirakan akan memangkas suku bunga kebijakan sebesar 50bps menjadi 4,75 persen.
"Sementara RBI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di angka 6,5 persen," ujar Fanny.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,9 persen, Topix naik 0,3 persen, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,4 persen, dan China daratan anjlok lebih dari 6 persen.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,13 persen dan Taiex Taiwan menguat 0,21 persen. Sementara pasar Korea Selatan ditutup karena libur nasional, hari hangeul.
"Level support IHSG di 7400-7450, sedangkan level resist berada di 7550-7600," ujarnya.