Temui Jokowi di Istana, Bos 16 Perusahaan Tambang Ternyata Punya Maksud Ini

Presiden Jokowi di Istana Negara
Sumber :
  • Youtube Setpres

Jakarta, VIVA – Para bos dari 16 perusahaan tambang di Indonesia menyambangi Istana Negara pada Rabu, 9 Oktober 2024. Maksud dan tujuan kedatangan mereka untuk menyampaikan kepada Presiden Jokowi untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan bahwa para bos besar perusahaan tambang itu beroperasi di kawasan Kalimantan.

"Mereka dan kita bertemu dengan bapak presiden untuk (menyatakan minat) berinvestasi di IKN. Jadi kesempatan itu ada dan terbuka tadi sudah ada pembicaraan di antaranya istilahnya mereka kalau perusahaan batu bara ini bergerak di Kalimantan, jadi dari Kalimantan untuk Kalimantan itu temanya," ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan.

Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Rosan menambahkan bahwa para bos besar itu bakal membentuk konsorsium untuk melakukan investasi di IKN. Pembangunan yang bisa dilakukan meliputi pembangunan fasilitas gaya hidup, macam restoran hingga taman bermain atau theme park.

"Dan investasi ini bervariasi, rencananya dari mereka akan membentuk konsorsium untuk beberapa ide membangun theme park, membangun komunitas yang ada di situ, sehingga komunitasnya terbentuk," kata Rosan.

Kendati demikian, Rosan belum menjelaskan secara rinci terkait besaran investasi para bos-bos tersebut. Ia hanya mengatakan konsorsium baru dibentuk dan masih akan mengkaji semua potensi investasi yang ada. 

"Ini kan baru inisiasi awal nanti dilihat apa saja opportunity-nya," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bos-bos perusahaan tambang itu turut membangun kawasan 6.000 hektare pertama di IKN.

"Alhamdullilah tadi mereka semua bersedia. Siap melakukan investasi dalam rangka percepatan pembangunan arah kebijakan dari Kepala OIKN untuk kawasan 6 ribu hektare pertama di IKN," tutur dia.