Bahlil Ungkap Pertanda Lanjut Jadi Menteri ESDM di Pemerintahan Prabowo

[dok. YouTube Halo Migas Ditjen Migas]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengisyaratkan pertanda bahwa dirinya akan meneruskan jabatannya sebagai Menteri ESDM, di pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.

Sebagai Menteri ESDM yang belum genap 2 bulan diangkat, Bahlil pun mengibaratkan dirinya sebagai pemain pengganti di waktu-waktu tambahan pada sebuah pertandingan sepak bola.

"Ibarat main bola itu kita pemain pengganti di penambahan waktu, karena cuma dua bulan. Saya masuk tanggal 19 bulan Agustus kemarin, dan harus berakhir 20 Oktober kabinet ini," kata Bahlil sebagaimana dikutip dari YouTube Halo Migas Ditjen Migas, Selasa, 8 Oktober 2024.

Bahlil Lahadalia diketahui memang baru menjabat sebagai Menteri ESDM di momentum reshuffle, yang dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 19 Agustus 2024 lalu.

[dok. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di acara The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibitions (IIGCE) 2024, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 September 2024]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Bahlil yang kala itu menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, kemudian digeser oleh Presiden Jokowi untuk menggantikan posisi Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM.

"Menyangkut ke depan, wallahu a'lam bishawab, hanya Tuhan dan yang punya kewenangan yang mengerti apakah kita ditempatkan di mana. Tapi rasa-rasanya sih angin-anginnya masih seperti angin minyak dan baunya masih bisa kita lihat," ujar Bahlil.

Mengenai apa maksud dari istilah 'angin minyak' pada perkataannya tersebut, Bahlil berdalih bahwa sebagai Menteri ESDM wanginya pasti memang wangi minyak. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) , Bahlil Lahadalia

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Saya kan Menteri ESDM, pasti wanginya sekarang mikir saya tuh minyak. Apalagi minyak tuh sekarang sudah dengan KKKS. Jangan kita berandai-andai," kata Bahlil.

"Semuanya serahkan pada Allah SWT dan kepada yang punya kewenangan preogatif. Kewenangan itu Pak Presiden Prabowo ya," ujarnya.