Ungkap Ada SPBU yang Solarnya Sering 'Dikencingi' ke Dalam Drum, Bahlil: Stop Sudah

[dok. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di acara The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibitions (IIGCE) 2024, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 September 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mewanti-wanti agar penyaluran BBM subsidi harus sesuai ketentuan. Kedisiplinan tersebut untuk menghindari penyalahgunaan yang merugikan negara.

Hal itu ditegaskan Bahlil di depan para pengusaha migas dalam Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2024 di Jakarta, Senin malam, 7 Oktober 2024.

"Saya cuma titip aja, saya ini dulu pengusaha, pengusaha kecil-kecilan tambang juga. Ada pengusaha pompa bensin itu menyalurkan BBM subsidi, tetapi kalau malam hari solarnya itu dikencingin, dimasukkan di drum," kata Bahlil, dikutip Selasa, 8 Oktober 2024.

Dia pun meminta agar praktik-praktik yang tidak sesuai, seperti penjualan BBM subsidi ke industri dengan selisih harga yang menguntungkan, tidak lagi dilakukan oleh pengusaha.

Pengisian BBM subsidi pertalite pakai QR code

Photo :
  • Istimewa

"Kalau bayar subsidinya itu Rp7.000, Rp8.000. Kalau solar industri contoh Rp11.000, ya sudah selisih Rp3.000 (per liter) kita cincai aja. Jadi, tambah di situ. Sudah kelakuan-kelakuan begitu," ujarnya.

Bahlil pun menekankan bahwa penyalahgunaan subsidi harus dihentikan karena subsidi negara sangat besar, mencapai ratusan triliun rupiah. Sehingga harus dipastikan tepat sasaran.

"Saya minta setop sudah, karena subsidi negara terbesar, subsidi kita terlalu besar," ucapnya.

Apalagi dia menambahkan bahwa kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat harga minyak dunia yang saat ini sedang tak menentu akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Pertamina Patra Niaga pastikan ketersediaan stok BBM subsidi untuk masyarakat.

Photo :

"Saya mohon untuk mulai hati-hati, mulai hati-hati, karena subsidi kita ini gede, apalagi harga minyak dunia sekarang mulai ada mengkhawatirkan akibat perang yang ada di Timur Tengah," jelasnya.

Bahlil mengingatkan bahwa ketidakpatuhan terhadap aturan bisa menyebabkan kerugian besar bagi negara, sehingga kolaborasi antara semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan. Ia berharap pelanggaran seperti penyalahgunaan subsidi bisa diminimalkan melalui pengawasan ketat dan disiplin dari seluruh pihak terkait.

"Kita sama-sama berkolaborasi untuk saling mengingatkan," kata Bahlil. (Ant)