6 Tips Memilih KPR Terbaik: Jangan Tertipu Bunga Rendah, Pertimbangkan Ini!

Kredit Pemilikan Rumah
Sumber :
  • Freepik.com

VIVA – Memilih Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tepat adalah salah satu keputusan keuangan paling penting dalam hidup . Dengan komitmen yang bisa berlangsung hingga 20 atau 30 tahun, memilih KPR memerlukan pertimbangan matang.

Banyak orang terpikat oleh penawaran bunga rendah tanpa memahami rincian penting lainnya yang mungkin mempengaruhi keuangan mereka di masa mendatang.

Artikel ini akan membahas enam tips utama untuk memilih KPR yang baik. Tidak hanya sekadar memperhatikan bunga rendah, tapi juga beberapa faktor penting yang mungkin belum Anda pertimbangkan. Mari kita mulai dari yang paling dasar!

1. Pahami Jenis KPR yang Tersedia

Langkah pertama sebelum memutuskan mengambil KPR adalah memahami jenis-jenis KPR yang tersedia di pasar. Di Indonesia, umumnya ada dua jenis KPR yang ditawarkan oleh bank: KPR Konvensional dan KPR Syariah. Kedua jenis KPR ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal perhitungan bunga atau margin keuntungan.

  • KPR Konvensional

Pada KPR ini, ada dua pilihan bunga utama, yaitu bunga tetap (fixed rate) dan bunga mengambang (floating rate). Bunga tetap memberikan keamanan dalam jangka waktu tertentu karena bunganya tidak berubah, sedangkan bunga mengambang menyesuaikan dengan suku bunga pasar.

Biasanya, bank menawarkan bunga tetap untuk beberapa tahun pertama, lalu berganti ke bunga mengambang.

  • KPR Syariah

KPR ini menggunakan prinsip syariah dengan skema jual beli atau bagi hasil, sehingga tidak menggunakan sistem bunga. Nasabah dan bank melakukan akad jual beli properti di mana pihak bank menetapkan margin keuntungan tetap selama masa cicilan.

Kedua jenis KPR ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda. Misalnya, jika Anda mencari stabilitas pembayaran, KPR konvensional dengan bunga tetap bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda ingin mengikuti prinsip syariah dan menghindari riba, KPR Syariah lebih cocok.

2. Jangan Terpikat Bunga Rendah Saja

Bunga rendah memang terdengar menarik, tetapi Anda perlu berhati-hati karena bunga rendah sering kali hanya berlaku untuk jangka waktu terbatas. Banyak bank menawarkan promosi bunga rendah selama periode awal pinjaman (misalnya, 1-3 tahun). Setelah masa promosi berakhir, bunga KPR akan berubah menjadi bunga mengambang yang biasanya jauh lebih tinggi.

Ini adalah jebakan yang sering disebut sebagai "teaser rate", di mana nasabah hanya menikmati bunga rendah sementara sebelum akhirnya harus membayar cicilan dengan bunga yang jauh lebih tinggi.

Jika Anda tidak siap menghadapi lonjakan cicilan setelah masa promosi berakhir, hal ini bisa menjadi beban keuangan yang signifikan.

Selain itu, bunga rendah kadang-kadang datang dengan biaya tambahan, seperti biaya asuransi, administrasi, atau biaya notaris yang cukup tinggi. Pastikan Anda memahami keseluruhan biaya yang harus Anda keluarkan, bukan hanya fokus pada bunga rendah.

3. Evaluasi Tenor dan Fleksibilitas Pembayaran

Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya cicilan adalah tenor atau jangka waktu pinjaman. Semakin lama tenor KPR yang Anda pilih, semakin kecil cicilan bulanan yang harus Anda bayar. Namun, hal ini juga berarti Anda akan membayar lebih banyak bunga secara keseluruhan.

Sebaliknya, memilih tenor yang lebih pendek akan membuat cicilan lebih besar, tetapi total bunga yang harus dibayar lebih sedikit.

Pilihlah tenor sesuai dengan kemampuan finansial Anda saat ini. Jika Anda merasa bisa membayar cicilan yang lebih besar, sebaiknya pilih tenor pendek untuk mengurangi total bunga. Namun, jika Anda ingin cicilan bulanan lebih ringan, tenor panjang bisa menjadi pilihan, meskipun ini berarti total biaya KPR akan lebih besar.

Selain tenor, perhatikan juga fleksibilitas pembayaran. Beberapa bank menawarkan kebijakan pelunasan dipercepat tanpa denda, sementara yang lain mungkin mengenakan penalti jika Anda ingin melunasi KPR lebih awal.

Fleksibilitas ini penting jika di kemudian hari Anda memiliki dana lebih dan ingin melunasi cicilan lebih cepat.

4. Cek Biaya Tambahan yang Dibebankan

Saat memilih KPR, bunga bukanlah satu-satunya komponen biaya yang harus Anda pertimbangkan. Banyak biaya tambahan yang sering kali tidak disebutkan dalam promosi, tetapi justru bisa memengaruhi total biaya yang harus Anda keluarkan.

Beberapa biaya tambahan yang perlu diperhatikan adalah:

  • Biaya Administrasi: Adalah biaya yang dikenakan oleh bank untuk pengurusan dokumen pengajuan KPR dan proses verifikasi.
  • Biaya Asuransi: Banyak bank mewajibkan nasabah untuk mengambil asuransi jiwa dan asuransi kebakaran. Biaya asuransi ini cukup besar dan harus dibayarkan selama masa pinjaman berlangsung.
  • Biaya Notaris: Biaya notaris diperlukan untuk mengurus legalitas dokumen seperti sertifikat hak milik, hak tanggungan, dan surat perjanjian.
  • Denda Keterlambatan: Jika Anda terlambat membayar cicilan, bank akan mengenakan denda keterlambatan yang bisa cukup besar. Pastikan Anda memahami denda ini dan kapan akan dikenakan.

Dengan mengetahui biaya-biaya tambahan ini, Anda bisa mempersiapkan dana yang cukup dan menghindari kejutan di kemudian hari.

5. Pertimbangkan Skor Kredit Anda

Skor kredit adalah salah satu faktor penting yang akan dipertimbangkan oleh bank dalam menentukan apakah Anda layak menerima pinjaman KPR. Skor kredit juga akan memengaruhi suku bunga yang ditawarkan oleh bank. Semakin baik skor kredit Anda, semakin besar kemungkinan Anda mendapatkan bunga yang lebih rendah dan persyaratan yang lebih baik.

Skor kredit yang baik menunjukkan bahwa Anda memiliki riwayat keuangan yang baik dan dapat dipercaya dalam membayar cicilan tepat waktu. Sebaliknya, jika skor kredit Anda rendah, bank mungkin akan menawarkan bunga yang lebih tinggi atau bahkan menolak pengajuan KPR Anda.

Jika skor kredit Anda belum optimal, pertimbangkan untuk memperbaikinya sebelum mengajukan KPR. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan skor kredit antara lain:

  • Melunasi utang kartu kredit.
  • Menghindari keterlambatan pembayaran tagihan.
  • Tidak terlalu sering mengajukan kredit baru dalam waktu dekat.

Dengan skor kredit yang baik, Anda akan memiliki lebih banyak pilihan KPR dengan suku bunga yang lebih rendah dan syarat yang lebih fleksibel.

6. Sesuaikan KPR dengan Kemampuan Finansial Anda

KPR adalah komitmen jangka panjang, jadi pastikan Anda memilih KPR yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Idealnya, cicilan bulanan KPR tidak lebih dari 30% dari pendapatan bulanan Anda. Dengan demikian, Anda masih memiliki cukup ruang untuk pengeluaran lain seperti kebutuhan harian, tabungan, atau investasi.

Sebelum memutuskan mengambil KPR, gunakan simulasi cicilan KPR yang tersedia di banyak website bank atau aplikasi keuangan. Simulasi ini membantu Anda menghitung berapa besar cicilan yang harus dibayar setiap bulannya berdasarkan tenor, bunga, dan jumlah pinjaman. Ini juga membantu Anda memproyeksikan bagaimana cicilan akan memengaruhi keuangan Anda di masa depan.

Selain itu, pertimbangkan perubahan yang mungkin terjadi dalam keuangan Anda, seperti kenaikan pendapatan atau perubahan kebutuhan keluarga. Dengan perencanaan yang matang, Anda bisa memastikan bahwa KPR yang Anda pilih tidak akan menjadi beban di masa depan.

Memilih KPR terbaik bukan hanya tentang mengejar bunga rendah, tapi juga memahami seluruh aspek yang terkait dengan pinjaman tersebut. Dari memahami jenis KPR, memperhatikan biaya tambahan, hingga mempertimbangkan skor kredit dan kemampuan finansial, semua faktor ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.

Dengan mengikuti 6 tips memilih KPR terbaik yang telah dibahas, Anda bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijak. Hindari jebakan bunga rendah dan promosi yang menipu. Pastikan KPR yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial jangka panjang Anda.

Jangan lupa untuk selalu membaca syarat dan ketentuan dengan teliti sebelum menandatangani perjanjian KPR. Yang paling penting, pilih KPR yang memberi Anda ketenangan finansial, bukan beban yang mengganggu kesejahteraan Anda di masa depan.