Meskipun Newbie, Gen Z Bisa Dilirik Atasan: Tips Langsung dari Pakar

Ilustrasi Gen Z Sukses di Awal Karir
Sumber :
  • freepik.com/freepik

VIVA – Bagi generasi Z yang baru memulai karir, memasuki dunia kerja bisa terasa seperti terjun ke kolam renang yang dalam tanpa tahu cara berenang. Namun, dengan strategi yang tepat, Anda bisa beradaptasi dengan cepat dan meraih kesuksesan.

Avery Morgan, pakar produktivitas dan Kepala Komunikasi di EduBirdie, sebuah platform online yang membantu mahasiswa, berbagi tips penting untuk membantu Gen Z menjalani awal karir dengan percaya diri.

Jadilah "Detektif Proses"

"Beradaptasi dimulai dengan memahami alur kerja," kata Morgan. "Jangan terburu-buru untuk berkontribusi dalam setiap tugas atau percakapan. Hadiri rapat-rapat penting, jadwalkan pertemuan mingguan dengan manajer Anda, dan temukan rekan kerja yang dapat membantu Anda beradaptasi."

Ajukan banyak pertanyaan seperti, "Apa yang Anda temukan paling menantang dalam cara kita bekerja?" "Apa yang Anda harapkan dari saya dalam 3 bulan pertama?" "Apa yang tidak boleh saya abaikan selama berproses dalam berkarir?" Bahkan jika hal-hal tampak aneh, fokuslah pada pemahaman sebelum memberikan masukan.

Gunakan "Mirroring" untuk Membangun Hubungan

"Amati kebiasaan tim dan beradaptasi," saran Morgan. "Apakah mereka lebih suka on-cam atau off-cam saat rapat secara online? Menggunakan emoji atau tidak untuk percakapan formal? Membalas pesan segera atau nanti? Membangun suatu topik untuk didebatkan atau menjaga obrolan tetap hangat?"

Bangun pendekatan dengan orang-orang dengan cara yang tidak kaku dan natural kepada rekan kerja, untuk menyesuaikan diri dengan culture atau kebiasaan tim. Setiap perusahaan memiliki budayanya sendiri. Dengan 'me-mirror' rekan kerja Anda, Anda tidak hanya membangun hubungan yang baik, tetapi juga menunjukkan bahwa Anda menghargai dan menghormati budaya perusahaan.

Evaluasi Kinerja Diri 

"Mulai dari awal, dokumentasikan setiap pencapaian atas keberhasilan projek, dan respon positif yang Anda terima, seperti peningkatan efisiensi atau kontribusi terhadap tujuan tim," kata Morgan.

Evaluasi ini membantu selama penilaian kinerja dan memberikan pandangan tentang diri Anda secara objektif ketika membahas promosi. Setelah itu, diskusikan hasil evaluasi kinerja diri Anda dengan mentor atau manajer Anda. Mereka dapat memberikan masukan dan saran untuk pengembangan karir Anda.

Jangan Terjebak dalam "Newbie Pass"

"Sebagai pendatang baru, Anda memiliki kebebasan untuk sementara waktu, tetapi jangan terlalu nyaman di zona itu," kata Morgan. "Meskipun mengajukan pertanyaan adalah normal, pastikan Anda menunjukkan inisiatif."

Cobalah untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi sendiri terlebih dahulu. Ini menunjukkan inisiatif dan kemampuan untuk berpikir kritis. Setelah mencoba menyelesaikan masalah sendiri, mintalah pendapat atau masukan dari orang lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan perspektif baru, mengidentifikasi kesalahan yang mungkin terjadi, dan memperbaiki solusi yang sudah ada.

Jangan Paksakan Persona "Rekan Kerja yang Keren"

"Semua orang ingin disukai, tetapi berusaha terlalu keras untuk menjadi rekan kerja yang santai dan menyenangkan dapat berbalik menjadi buruk," kata Morgan. "Jika Anda terlalu fokus untuk menjadi sahabat semua orang, Anda mungkin dianggap tidak serius dalam pekerjaan."

Cara Anda berinteraksi dengan rekan kerja adalah bagian dari branding pribadi Anda. Bangun reputasi sebagai seseorang yang dapat diandalkan, jujur, dan profesional. Jangan lupa untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja tidak berarti Anda harus selalu ada untuknya.

Jangan Terlalu Berlebihan atau Terlihat Ambisius

"Sebagai pendatang baru, Anda ingin membangun kepercayaan dan menunjukkan komitmen Anda, tetapi bekerja terlalu keras 24/7 bukanlah cara yang tepat," kata Morgan. "Pekerjaan baru sudah cukup stres."

Hindari bekerja lembur, mengambil tugas yang tidak sepenuhnya Anda pahami tanpa bantuan, bekerja pada akhir pekan, dan jangan ragu untuk mengatakan tidak atau mengakui ketika Anda kewalahan. Ini akan membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah burnout, yang sering dialami oleh karyawan muda.

Memulai karir bisa menjadi momen yang mendebarkan sekaligus menantang, terutama bagi generasi Z yang menghadapi dunia kerja yang terus berkembang. Dalam perjalanan ini, strategi yang tepat akan menjadi kunci untuk menavigasi tantangan dan meraih kesuksesan.

Avery Morgan, pakar produktivitas, menawarkan sejumlah strategi yang dapat Anda anggap sebagai pilar kuat dalam menopang langkah awal karir Anda. Namun, selain strategi tersebut, ada hal-hal pendukung lainnya yang juga perlu diperhatikan untuk menyempurnakan perjalanan Anda menuju kesuksesan, sebagai berikut:

Hindari Ekspektasi yang Tinggi Di Awal Karir Pertama

Sebagai generasi yang dikenal dengan ambisi besar, Gen Z sering memiliki ekspektasi tinggi terhadap kesuksesan karir. Namun, penting untuk menyadari bahwa kesuksesan tidak selalu datang secepat yang diharapkan. Jangan terburu-buru mengharapkan kenaikan jabatan atau gaji dalam waktu singkat.

Fokuslah pada pembelajaran dan pengembangan keterampilan baru selama fase awal karir Anda. Kesabaran adalah kunci untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Membangun Jaringan Profesional Sejak Dini

Bagi Gen Z, membangun jaringan profesional sejak dini adalah kunci untuk mendapatkan peluang baru. Hadiri acara networking, webinar, atau bahkan terlibat aktif dalam grup diskusi online di industri kerja. Semakin banyak orang yang Anda kenal, semakin besar peluang Anda untuk berkembang dalam karir.

Dengan mengikuti strategi-strategi ini, para gen Z dapat memulai karir mereka dengan percaya diri dan sukses. Ingatlah, kesuksesan tidak datang begitu saja, tetapi dengan kerja keras, belajar terus-menerus, dan membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja.