Terapkan Ekosistem Halal dari Hulu ke Hilir, Dexa Medica Diapresiasi Kemenperin
- Dokumentasi Dexa.
Jakarta, VIVA – Komitmen Dexa Medica dalam mendukung ekosistem industri halal di Indonesia mendapatkan apresiasi. Dexa Group melalui PT Dexa Medica meraih penghargaan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk kategori Best Halal Supply Chain.
Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekjen Kemenperin, Eko SA Cahyanto kepada Presiden Direktur PT Dexa Medica, V Hery Sutanto disaksikan oleh Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Dexa selalu memberikan produk farmasi berkualitas, aman, serta halal untuk konsumen mulai dari pengadaan bahan baku hingga ke produk jadi," ungkap Hery usai menerima penghargaan, dikutip dari keterangannya, Selasa 1 Oktober 2024.
Selanjutnya Quality Management Director Dexa Group, Antonia Retno Tyas Utami menambahkan, pihaknya menjalankan Halal Management System yang terintegrasi sesuai dengan standar Good Manufacturing Practice (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Halal Management System juga dijalankan dari hulu ke hilir secara konsisten.
"Sehingga dengan komitmen tinggi, lebih dari 1.000 produk kita sudah tersertifikasi halal dan telah didistribusikan tidak hanya secara nasional, tetapi juga diekspor ke mancanegara. Di antaranya adalah produk-produk Obat Modern Asli Indonesia atau OMAI yang 100 persen tersertifikasi halal," imbuh Ibu Retno.
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) RI, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya memaparkan potensi pasar halal di Indonesia. Menurut Menperin, pertumbuhan ekonomi nasional harus didominasi oleh ekonomi syariah di masa mendatang.
"Industri halal juga semakin hari semakin menunjukkan kinerja yang baik dan positif. Pada triwulan pertama 2024, sektor keunggulan halal value chain atau HVC tumbuh 1,94 persen year-on-year dengan sektor makanan dan minuman serta modest fashion mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 5,87 persen sampai 3,81 persen," papar Menperin.