Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah: 7 Langkah Jitu Menuju Stabilitas Finansial!
- www.freepik.com
VIVA – Peralihan dari status pelajar menjadi lulusan atau sarjana di Indonesia sering kali menjadi momen yang penuh tantangan. Banyak lulusan baru, baik yang sudah mendapatkan pekerjaan maupun yang masih mencari, dihadapkan pada kesulitan mengelola keuangan mereka.
Stres dapat meningkat ketika mereka harus merencanakan anggaran untuk kebutuhan sehari-hari, seperti sewa tempat tinggal dan tagihan, sambil mencoba menyisihkan uang untuk tabungan. Ditambah lagi, utang pinjaman pendidikan yang membebani, membuat situasi semakin rumit. Tanpa manajemen keuangan yang baik, mereka berisiko terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk keluar.
Namun, ada cara untuk menghadapi perubahan ini dengan lebih baik. Membangun kebiasaan keuangan yang sehat sejak awal adalah kunci.
Artikel ini akan memberikan beberapa langkah dan tips tentang bagaimana kamu dapat mempersiapkan diri untuk masa depan keuangan yang stabil, melansir dari wonderslist.
Kenali Cara Kamu Menghabiskan Uang
Ketika kamu mulai mandiri secara finansial, akan ada godaan untuk menghabiskan uang tanpa berpikir panjang. Awalnya, kamu merasa bebas karena tidak ada batasan pada pengeluaranmu. Namun, tidak lama kemudian, kamu akan merasakan dampak buruk dari kebebasan itu.
Di sisi lain, kamu juga bisa tidak mengeluarkan uang sama sekali. Selama kuliah, pengeluaranmu hanya untuk menyewa penulis akademis dan membeli bahan makanan.
Keduanya bukanlah hal yang salah, tetapi penting untuk menyadari kebiasaan pengeluaranmu. Cobalah untuk mencatat semua pengeluaran agar kamu bisa menyesuaikan pola pengeluaran sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.
Buat Anggaran dan Terapkan
Langkah berikutnya adalah menyusun anggaran untuk pengeluaranmu. Ini bukan berarti kamu tidak boleh berbelanja spontan, tetapi kamu harus memiliki gambaran tentang arus uang masuk dan keluar. Ada banyak cara untuk mengelola pengeluaran. Saat ini, banyak aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk membantu kamu membuat rencana anggaran sesuai kebutuhan.
Aplikasi ini juga dapat membantu melacak tagihan, langganan, dan pembayaran berulang lainnya. Jika kamu ingin cara yang lebih sederhana, kamu bisa mencoba aturan 50/30/20. Dalam metode ini, kamu akan menggunakan 50% dari pendapatan untuk kebutuhan dasar, 30% untuk keinginan seperti berbelanja atau perjalanan akhir pekan, dan 20% disisihkan untuk tabungan.
Rencanakan Pembayaran Utang Pinjaman Mahasiswa
Salah satu tanggung jawab besar bagi lulusan baru adalah mengelola utang pinjaman pendidikan. Biasanya, pinjaman mahasiswa memberikan masa tenggang enam bulan. Pertama, pahami istilah penting pinjamanmu, seperti:
-
Jumlah yang harus dibayar,
- Jenis pinjaman – federal atau swasta,
- Apakah pinjaman tersebut disubsidi atau tidak,
- Dan opsi pembayaran yang tersedia.
Saat merencanakan pembayaran, kamu juga perlu mempertimbangkan rencana masa depanmu. Misalnya, apakah kamu berencana melanjutkan studi atau sudah memiliki pekerjaan? Pertimbangkan juga untuk mengambil pinjaman baru untuk kebutuhan yang genting, asalkan pinjaman baru tersebut memiliki suku bunga yang lebih rendah atau syarat pembayaran yang lebih fleksibel.
Siapkan Tabungan Darurat
Setiap lulusan baru harus mulai menabung untuk dana darurat sesegera mungkin. Ini mungkin tampak berlebihan, tetapi penting untuk melindungi diri dari kejadian tak terduga. Pandemi COVID-19 telah mengajarkan kita pentingnya persiapan.
Sebagai pedoman umum, simpan dana untuk menutupi pengeluaran dasar selama tiga hingga enam bulan, termasuk sewa, makanan, dan pembayaran utang lainnya. Pastikan dana darurat disimpan dalam bentuk yang mudah diakses saat dibutuhkan.
Atur Asuransi Kesehatan
Aspek penting lainnya adalah memastikan kamu memiliki asuransi kesehatan. Jika kamu berusia di bawah 26 tahun, kamu dapat tetap ditanggung oleh asuransi orang tua. Jika kamu memiliki pekerjaan, perusahaan biasanya menawarkan asuransi sebagai bagian dari manfaat.
Pastikan kamu memahami semua syarat dan ketentuan serta manfaat yang ada. Jangan ragu untuk bertanya kepada pihak yang bertanggung jawab. Jika kamu memiliki masalah kesehatan tertentu, pilihlah rencana dengan biaya potongan rendah agar bisa menghemat uang dalam jangka panjang.
Berhati-hati dengan Kredit
Memiliki skor kredit yang baik sangat penting untuk pinjaman di masa depan, baik untuk membeli rumah maupun kendaraan. Salah satu cara untuk membangun skor kredit yang baik adalah melalui penggunaan kartu kredit. Carilah bank yang menawarkan suku bunga dan biaya rendah.
Kartu yang memberikan cashback atau reward perjalanan bisa jadi tambahan yang baik. Pastikan untuk membayar saldo kartu kredit kamu secara penuh setiap bulan agar terhindar dari bunga. Jangan mengajukan banyak kartu sekaligus karena dapat merugikan skor kredit kamu.
Investasi dalam Rencana Pensiun
Lulusan yang baru memulai karier disarankan untuk memanfaatkan program pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan, umumnya dalam bentuk BPJS Ketenagakerjaan atau Dana Pensiun Perusahaan. Program ini memungkinkan kamu untuk menabung sambil mendapatkan manfaat di masa pensiun.
Jika kamu tidak memiliki pekerjaan tetap, pertimbangkan untuk membuka rekening pensiun individu seperti produk asuransi pensiun atau reksadana yang fokus pada investasi jangka panjang.
Lakukan riset yang mendalam tentang berbagai program pensiun untuk menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu. Cari informasi mengenai manfaat, biaya, dan hasil investasi dari program-program tersebut.
Semua ini mungkin terdengar menakutkan pada awalnya. Namun, dengan mengorganisir keuangan dan mengelola harapan finansial, kamu dapat merencanakan masa depan dengan lebih baik.
Kamu mungkin merasa seharusnya sudah menyiapkan rencana keuangan yang baik lebih awal, dan langkah pertama adalah mendidik diri sendiri agar proses transisi menuju kebebasan finansial menjadi lebih mudah.
Mulailah dengan mencatat pengeluaran, menyusun anggaran, dan merencanakan pembayaran utang. Jangan lupa untuk membangun dana darurat dan memastikan asuransi kesehatan yang memadai.
Manfaatkan program pensiun dari perusahaan atau buka rekening pensiun individu untuk masa depan yang lebih aman. Ingat, meski terasa menakutkan, langkah pertama menuju kebebasan finansial adalah mendidik diri sendiri dan mengambil tindakan proaktif. Dengan perencanaan yang tepat, masa depan keuanganmu bisa lebih cerah!