Bursa Asia Dibuka Perkasa, Sentimen Positif Stimulus China Berlanjut

Bank Sentral China
Sumber :
  • CNBC

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menunjukkan penguatan sebagian besar indeks pada pembukaan pasar, Jumat, 27 September 2024. Pergerakan itu dipengaruhi stimulus China untuk meningkatkan perekonomian dalam negeri.

China segera merilis laporan laba sektor industri periode bulan Agustus dan tahun berjalan. Ini menjadi salah satu aspek penilaian investor dalam menilai dampak dari pemberian insentif pemerintah negeri Tirai Bambu tersebut.

Kebijakan tersebut memunculkan prediksi saham China akan memimpin kenaikan sekaligus meraup untung jumbo. Indeks Hang Seng Hong Kong melesat lebih dari 3 persen dari 19.924,58 menjadi 20.575.

Bank sentral China (PBOC) memangkas suku bunga jangka pendek (day reverse rate) dari 1,5 persen menjadi 1,7 persen. PBOC juga menurunkan rasio pernyataan cadangan lembaga keuangan sebesar 0,5 basis poin (bps). 

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • Freepik

Dikutip dari CNBC pada Jumat (27/9/2024), POBC menyampaikan dalam keterangan resmi bahwa tujuan stimulus untuk menciptakan ekosistem moneter dan keuangan yang positif. Baik bagi pertumbuhan ekonomi China, stabilitas, dan pembangunan yang berkualitas tinggi. 

POBC menambahkan rasio cadangan simpanan rata-rata lembaga keuangan berada di level 6,6 persen setelah adanya pengurangan suku bunga. Di samping itu, investor masih terus menunggu tingkat inflasi Tokyo pada bulan September yang menjadi indikator utama dalam menilai tren nasional.

Pada bulan Agustus, inflasi Tokyo turun dari 2,6 persen menjadi 2,2 persen. Ini hampir mendekati ekspektasi para ekonom yang memprediksi tingkat inflasi di level 2 persen.

Kabar pemangkasan suku bunga seakan menjadi sentimen positif terhadap pergerakan indeks di kawasan Asia. Sejumlah saham kompak menguat saat pembukaan pasar pada pagi ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,52 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia sukses mencetak rekor tertinggi di level 8.246,2 setelah naik 0,25 persen atau 20 poin.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Indeks Topix berbasis luas merosot 0,23 persen tepat setelah pengumuman inflasi. Kospi Korea Selatan terkoreksi tipis 0,18 persen. Kosdaq juga melema 0,15 persen.

Ketiga indeks acuan Amerika Serikat kompak menguat. S&P 500 menorehkan rekor tertinggi menyusul data ekonomi AS yang optimis. 

Secara umum, indek pasar AS melonjak 0,40 persen menjadi 5.745,37 imbas terdorong kenaikan mengesankan saham Micron Technology. Nasdaq Composite melesat 0,60 persen sementara Dow Jones Industrial Average menguat 0,62 persen.

Kinclongnya indeks acuan AS lantaran angin segar dari serangkaian data ekonomi negeri Paman Sam. Pemerintah mengklaim tingkat pengangguran mingguan turun lebih besar dari perkiraan pasar yang secara tidak langsung menunjukkan pasar tenaga kerja kembali stabil. PDB kuartal-II AS tidak direvisi sehingga finalnya di angka 3 persen yang dibacakan secara terpisah.