BKPM Proyeksikan Nilai Investasi Hilirisasi Capai US$618,1 Miliar di 2040

Reorganisasi antara MIND ID dan INALUM akan mengakselerasi program hilirisasi. (ilustrasi hilirisasi)
Sumber :
  • INALUM

Jakarta ,VIVA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memiliki sebuah harapan terhadap proyeksi investasi di sektor hilirisasi hingga 2040. Harapan tersebut turut tertuang dalam roadmap 2022-2040 dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045.

Direktur Hilirisasi Perkebunan Perikanan Kelautan dan Pertanian Kementerian Investasi/BKPM, Mohamad Faizal mengatakan bahwa harapannya dalam proyeksi investasi di sektor hilirisasi itu mencapai angka US$618,1 miliar. Maka itu, jika harapan angka tersebut bisa tercapai nantinya akan bisa berpengaruh ke produk domestik bruto (PDB) sebesar US$ 235,9 miliar.

"Ini kita harapkan roadmap ini dari tahun 2022-2040 dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045, bahwa nilai investasi yang kita harapkan dari adanya hilirisasi ini sebesar US$ 618,1 miliar sampai 2040," ujar Faizal di acara diskusi Investortrust Future Forum bertajuk 'Mendiversikan PMA di Investasi Berkelanjutan' yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Rabu 25 September 2024.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

Photo :
  • Kementerian Investasi/BKPM

"Pengaruhnya terhadap PDB US$ 235,9 miliar, serapan tenaga kerja 3 juta orang, dan potensi ekspor juga sebesar US$ 857 miliar dari 28 komoditas ini. Nah kenapa komoditas ini yang diambil, 28 komoditas ini, karena ini yang kita miliki sumber daya alamnya," sambungnya.

Faizal menyebutkan bahwa ada sebanyak 28 komoditas yang akan mendatangkan nilai investasi untuk hilirisasi industri tersebut. Diantaranya adalah berasal dari sektor mineral, batubara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.

"Seperti kita tahu bahwa nikel, potensi nikel kita nomor 1 di dunia, timah potensinya nomor 2 di dunia, bauksit nomor 6, begitu pula dengan katakanlah sawit, sawit kita nomor 1 di dunia, kelapa nomor 1, karet nomor 2, udang nomor 3, ikan, tuna, cakalang, tongkol nomor 1 di dunia, rajungan nomor 2, dan lain sebagainya," ucapnya.

"Nah ini merupakan kekayaan alam Indonesia yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan perekonomian kita. Selama ini mulai dari zaman dahulu, jaman kolonial, bahkan kita selalu mengekspor barang mentah, raw material," sambung Faizal.

Sekadar informasinya, pada 2023 total nilai realisasi dari sektor hilirisasi adalah mencapai Rp 375,4 triliun. Capaian nilai tersebut berkontribusi sebanyak 26 persen dari capaian realisasi investasi pada tahun 2023. 

Bahkan, pada semester I tahun 2024 ini, 21,9?ri total realisasi di semester I berasal dari realisasi investasi perusahaan-perusahaan yang melakukan hilirisasi.