Mendag Tegaskan RI Tak Segan Tinggalkan IEU-CEPA Jika Komisi Uni Eropa Masih Banyak Tuntutan
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, pemerintah tak akan segan meninggalkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif RI-Uni Eropa (IEU-CEPA). Hal itu akan dilakukan apabila Komisi Uni Eropa masih banyak menuntut dalam perundingan terkait kesepakatan dagang tersebut.
Zulhas menargetkan perundingan IEU-CEPA harus selesai pada akhir bulan September 2024, karena hampir semua komoditas yang diinginkan pemerintah telah mencapai kata sepakat.
"Kalau tidak kelar bulan ini, mau apa lagi yang dibicarakan?" kata Zulhas saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Selasa, 24 September 2024.
Bahkan apabila kesepakatan itu tidak juga rampung di akhir September ini, Zulhas mengaku pemerintah akan memilih untuk memperluas pasar perdagangan Indonesia dengan negara-negara lainnya di dunia.
"Pemerintah punya banyak pilihan pasar lain selain Eropa kok. Misalnya seperti Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara," ujar Mendag.
Zulhas mengakui bahwa perundingan IEU-CEPA yang telah berlangsung selama 16 kali sejak 18 Juli 2016, memang memiliki banyak kendala dalam mencapai kata sepakat antarkedua belah pihak. Dengan terus alotnya perundingan tersebut, Zulhas bahkan sampai memberikan Komisi Uni Eropa ultimatum terkait penyelesaian IEU-CEPA tersebut.
"Kenapa selalu ribut dengan Indonesia, sedangkan perjanjian dengan China tidak ribut. Mereka punya banyak permintaan di IEU-CEPA. Kalau mereka tetap bawel, kami akan lupakan IEU-CEPA," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, telah berencana mengupayakan penyelesaian IEU-CEPA pada tahun ini.
Namun, Djatmiko mengaku bahwa pihaknya juga belum dapat memastikan secara detil, terkait apakah perjanjian tersebut akan rampung pada era pemerintahan Jokowi atau tidak.
"Kami masih ada upaya untuk menyelesaikan IEU-CEPA. Sayang kalau tidak diselesaikan karena sudah dirundingkan sejak lama," ujarnya.