The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Sri Mulyani: Sudah Diantisipasi

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Bank Sentral Amerika Serikat atau the Fed telah memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5 persen di September 2024. 

Merespons hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemangkasan suku bunga ini diharapkan akan berdampak positif terhadap perekonomian global.

“Itu adalah suatu langkah yang sudah diantisipasi tentu dampaknya terhadap perekonomian. Diharapkan positif pada perekonomian AS dan juga kepada seluruh dunia,” kata Sri Mulyani kepada awak media di Kompleks DPR RI Kamis, 19 September 2024.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Sri Mulyani mengatakan, suku bunga acuan tinggi dalam waktu yang lama atau higher for longer telah berdampak besar terhadap kinerja perekonomian di negara berkembang, termasuk ke Indonesia.

Higher for longer memang salah satu faktor yang memberikan dampak sangat besar terhadap kinerja perekonomian di negara-negara berkembang, jadi penurunan ini adalah langkah yang memang kita harapkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada September 2024 juga memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga saat ini BI Rate ada di level 6 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (dok: Instagram smindrawati)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 September 2024 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6 persen," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 September 2024.

Perry menuturkan, dengan pemangkasan suku bunga acuan ini, maka suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 5,25 persen, dan suku bunga lending facility dipangkas 25 bps menjadi 6,75 persen.