Saham vs Reksa Dana? Pilih yang Terbaik untuk Keuntungan Optimal

Ilustrasi Saham dan Reksadana
Sumber :
  • pexels.com/energepic.com

VIVA – Banyak orang di Indonesia masih bingung memilih antara saham dan reksa dana sebagai instrumen investasi, terutama dengan berbagai pilihan yang tersedia. Informasi yang tidak konsisten dan berita tentang keuntungan tinggi saham diimbangi dengan risiko tinggi, sementara reksa dana dianggap lebih aman namun kurang menguntungkan, dapat membingungkan investor baru.

Untuk membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik, artikel ini akan membahas perbandingan mendetail antara saham dan reksa dana, menguraikan kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta memberikan panduan untuk memilih investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.

Apa itu Saham? 

Dilansir dari PT Bursa Efek Indonesia, saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer. Perusahaan sering kali memilih untuk menerbitkan saham sebagai salah satu metode untuk mendapatkan pendanaan.

Di sisi lain, saham juga menjadi pilihan utama bagi banyak investor karena potensi keuntungannya yang menarik. Saham menawarkan peluang keuntungan yang dapat memikat bagi mereka yang tertarik dalam investasi.

Apa itu Reksadana?

Selain saham, reksa dana juga merupakan instrumen penting dalam pasar modal. Berdasar data dari PT Bursa Efek Indonesia, Reksa dana berfungsi sebagai wadah untuk mengumpulkan dana dari para investor dan kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27), reksa dana didefinisikan sebagai sarana yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal dan menginvestasikannya dalam portofolio efek. Sumber informasi ini menunjukkan bahwa reksa dana menawarkan cara yang terstruktur untuk berinvestasi bagi masyarakat luas.

Perbandingan Keuntungan

Saham dan reksa dana menawarkan keuntungan yang berbeda sesuai tujuan investasi. Saham memberikan dividen, yaitu pembagian keuntungan dari perusahaan, dan capital gain, yaitu keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham. 

Sebaliknya, reksa dana menawarkan diversifikasi yang luas dan kemudahan pengelolaan investasi. Dengan menggabungkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan dalam berbagai instrumen, reksa dana membantu mengurangi risiko dan mempermudah investasi melalui manajer investasi profesional.

Secara umum, saham menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi tetapi dengan risiko lebih besar dan kebutuhan pengetahuan mendalam. Sementara reksa dana menyediakan diversifikasi dan pengelolaan yang praktis, cocok untuk investor yang mencari kemudahan dan pengelolaan investasi yang lebih terkelola.

Perbandingan Risiko  

Dalam investasi saham, risiko utama meliputi capital loss, di mana Anda bisa mengalami kerugian jika harga saham turun di bawah harga beli, dan risiko likuidasi, di mana pemegang saham terakhir mendapatkan klaim jika perusahaan bangkrut atau dibubarkan. 

Sebaliknya, risiko pada reksa dana termasuk penurunan nilai unit penyertaan akibat penurunan harga efek dalam portofolio, kesulitan likuiditas jika banyak investor menarik dana secara bersamaan, dan wanprestasi jika perusahaan asuransi gagal membayar klaim dengan tepat. 

Saham menawarkan potensi keuntungan tinggi namun dengan risiko yang besar, sementara reksa dana memberikan diversifikasi dan pengelolaan profesional dengan risiko yang lebih terkontrol. Pilihan antara keduanya harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.

Kemudahan Investasi

Berinvestasi dalam saham membutuhkan pengetahuan mendalam dan pemantauan terus-menerus tentang pasar dan kinerja perusahaan. Investor harus aktif menganalisis data dan berita untuk mengelola investasi.

Sebaliknya, berinvestasi dalam reksadana lebih mudah bagi pemula karena dikelola oleh manajer investasi profesional. Investor tidak perlu terlibat dalam analisis atau pemantauan harian.

Diversifikasi

Diversifikasi saham harus dilakukan secara manual dengan membeli saham dari berbagai sektor dan industri untuk mengurangi risiko. beda halnya dengan saham, reksadana dapat diversifikasi otomatis melalui portofolio yang dikelola, mengurangi risiko tanpa perlu mengelola sendiri.

Biaya

Biaya transaksi untuk membeli dan menjual saham, yang bervariasi tergantung broker dan volume transaksi. Berbeda dengan saham, reksadana biaya manajer investasi dan administrasi, yang sering kali sepadan dengan keuntungan dari pengelolaan profesional dan diversifikasi.

Kasus Penggunaan dan Kebutuhan Investasi

1. Saham

Saham lebih cocok untuk investor yang mencari pertumbuhan modal tinggi dan memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi. Jika Anda memiliki waktu untuk melakukan riset dan mengikuti perkembangan pasar, saham dapat menjadi pilihan yang sangat menguntungkan. Investor yang berorientasi pada pertumbuhan dan siap menghadapi fluktuasi pasar biasanya akan menemukan saham sebagai pilihan yang sesuai.

2. Reksadana 

Reksa dana cocok untuk investor yang ingin diversifikasi tanpa harus melakukan analisis mendalam sendiri. Jika Anda lebih memilih investasi yang dikelola secara profesional dan ingin mengurangi risiko dengan diversifikasi otomatis, reksa dana bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Ini juga ideal bagi investor pemula yang baru mulai berinvestasi dan ingin menghindari kerumitan investasi individual.

Dalam memilih antara saham dan reksa dana, pertimbangkan tujuan investasi dan profil risiko Anda. Saham menawarkan potensi keuntungan tinggi tetapi dengan risiko tinggi, sementara reksa dana memberikan diversifikasi dan pengelolaan profesional dengan risiko yang lebih terkontrol. Evaluasi kebutuhan dan preferensi Anda sebelum membuat keputusan akhir. Investasi yang tepat dapat membantu mencapai tujuan keuangan Anda dengan lebih efektif.

Dengan memahami perbedaan mendasar antara saham dan reksa dana, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan strategis. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan untuk mendapatkan saran yang lebih personal sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuan Anda.